Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari kelompok tani. Mereka merasa terbantu karena kini lebih memahami bahwa teknologi bukanlah hal yang sulit, melainkan peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan.
Dengan adanya literasi digital, pembuatan logo, desain kemasan, hingga promosi online, diharapkan produk hasil pertanian Desa Cening tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Petani Cening kini tidak lagi hanya sekadar menanam dan memanen, tetapi juga siap menjadi pelaku usaha yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing.
Sebagai generasi muda, kita memiliki peran penting untuk terus mendukung petani lokal agar mampu naik kelas. Membeli produk mereka berarti ikut menjaga kemandirian pangan desa, sekaligus mendorong ekonomi kerakyatan.
Jika masyarakat Desa Cening saja bisa mulai beradaptasi dengan teknologi untuk memajukan hasil panen, bukankah kita juga bisa mengambil peran dengan cara sederhana? Mulai dari memilih kopi lokal, jagung olahan, atau produk desa lainnya, kita tidak hanya menikmati hasil alam, tetapi juga menjadi bagian dari cerita perubahan.
Mari bersama-sama mengangkat potensi desa, karena kemajuan Indonesia dimulai dari desa-desa yang berdaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI