Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Kolektor

Pernah kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsrat Manado

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mengapresiasi Kebersamaan

30 November 2019   07:28 Diperbarui: 1 Desember 2019   21:06 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret kebersamaan KNPI Sulut

Tak tau harus memulai dari mana
Menggambarkan suasana hati
Terakumulasi rasa
Menghendaki idealisme tumbuh
Kewajaran dan adab dipertahankan
Mengusir kesewenang-wenangan
Namun sayangnya kita belum beruntung
Sedih, lara, gembira dan terluka
Seperti ada kekuasaan yang mendikte

Kita yang terbiasa menolak
Menggelar pikiran terbuka
Yang bersenyawa pada kebenaran
Pasti tak mau ada intervensi
Marah menolak takluk
Apalagi atas sesuatu alasan yang naif
Sejatinya yang benar ditegakkan

Bukan kalah atau dikalahkan
Kita yang memahat sejarah peradaban
Kita mesti mendahulukan kebenaran
Jangan diam, lalu diajak pergi
Harusnya kita berdiri solid disini
Mengawal cerita indah sampai selesai
Jangan membenamkan kebenaran
Ini soal marwah, harga diri dan wibawa

Pagi ini cukup banyak kita tersayat luka
Karena persepsi, saling menghormati
Tak harus ngotot-ngototan
Kita mengalah, meredam amarah
Seolah rasionalitas kita terkunci
Ingat, ada generasi mendatang
Setelah kita, masih ada regenerasi
Ada panjang antrian yang menunggu

Teruslah berani merawat generasi waras
Denyut regenerasi kebaikan tersumbat
Perkuat konsolidasi dan kolektifitas
Kita berbeda dalam hal tertentu
Tapi yakinlah kita satu dalam cinta
Musda yang mulia itu akan dikenang
Dan KNPI Sulut selalu tumbuh dihati kita

Kali ini cerita tantang vacum of power
Macetnya kita berdemokrasi
Padahal stok kepemimpinan banyak
Selera berKNPI redup karen perpecahan
Kita malah ditarik mundur
Jangan diusik wadah berhimpun pemuda
Biarkan KNPI hidup dan berdiaspora
Lalu atas nama persatuan, mari bersatu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun