Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Literasi Sampai Mati

Pegiat Literasi dan penikmat buku politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lukman Hakim, Noda Politik Merusak Demokrasi

20 Februari 2023   10:07 Diperbarui: 20 Februari 2023   10:54 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nina dan Lucky (Dok. Inews.id)

Jangan bangga menjadi Lucky, tapi harusnya malu. Peristiwa yang dialami Lucky merupakan tamparan keras bagi politisi yang sok tau. Merasa punya segalanya, populer dikenal publik lalu enaknya menjanjikan rakyat macam-macam. Padahal janjinya tak mampu dijalankan. Politik itu soal hati, soal pengabdian.

Bukan soal janji, dan pemberian jangka pendek. Politik juga bukan soal gaya-gayaan. Kita berharap tak ada Kepala Daerah atau wakil Kepala Daerah yang mengikuti jalan seperti yang dilakukan Lucky. Sungguh ini merusak citra para politisi. Ini menandakan harmonisasi kepemimpinan di daerah antar pemimpinnya juga bermasalah.

Panggilan moral, mau bekerja, semangat memberi diri untuk rakyat bisa ditunjukkan Lucky, tak masalah. Tapi harus mengerti dan sadar posisi, bahwa dirinya hanyalah Wakil Bupati. Toh, rakyat juga akan tau kewenangannya. Kenapa harus mundur?, ini yang kurang tepat.

Publik yang ngerti politik dan pengabdian akan mempertanyakan Lucky. Bahkan akan menertawakan sikap tidak elok yang ditunjukkan Lucky dengan mengundurkan diri tersebut. Kita berharap pelajaran yang diambil adalah tak ada lagi janji palsu yang diajukan politisi calon Kepala daerah saat maju di Pilkada.

Hikmah yang wajib dipetik dari mundurnya Lucky sebagai Wakil Bupati ialah keistiqomahan. Tidak boleh berlebihan. Tuhan melarang seseorang yang bersifat berlebihan. Janji politik yang berlebihan akan memakan diri sendiri. Jangan menjual janji manis kepada rakyat demi hastrat untuk berkuasa. Jangan mencontoh hal yang dilakukan Lucky, ini menyakitkan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun