Penggunaan asesmen formatif dalam proses pembelajaran merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan asesmen formatif dengan meninjau dari berbagai aspek, yaitu hasil belajar siswa, tingkat jenjang pendidikan, materi ajar, serta bentuk integrasi yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian studi kepustakaan (library research) dan menggunakan pendekatan literatur review.
Jurnal yang dibahas berjudul "Analisis Penerapan Asesmen Formatif dalam Pembelajaran IPA dan Fisika: Literature Review, dimuat dalam Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA, Volume 11, Nomor 2, pada halaman 110--120 tahun terbit 2021. Artikel ini ditulis oleh Dwi Putri Ramadhani, Putri Nurhaliza, Fatni Mufit, dan Festiyed, yang berasal dari Program Studi Magister Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang, terdiri dari mahasiswa dan dosen.
Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan literature review. Data diperoleh dari 18 artikel nasional dan internasional yang diterbitkan antara tahun 2015--2021. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan asesmen formatif ditinjau dari hasil belajar siswa, jenjang pendidikan, materi pembelajaran, serta integrasi media yang digunakan dalam pembelajaran IPA dan fisika.
Temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa asesmen formatif secara umum efektif dalam meningkatkan berbagai aspek capaian belajar siswa, terutama dalam hal penguasaan konsep, kemampuan mengatur diri (self-regulation), literasi sains, berpikir kritis, motivasi, prestasi akademik, serta keterampilan dalam memecahkan masalah. Penerapan asesmen ini lebih dominan ditemukan pada jenjang pendidikan SMA dibandingkan SMP, dan paling sering digunakan dalam pembelajaran fisika dengan topik-topik seperti hukum Newton, alat optik, fluida, serta suhu dan kalor. Bentuk integrasi yang paling umum digunakan adalah asesmen berbasis web, yang menunjukkan penyesuaian dengan tren pembelajaran berbasis teknologi digital.
Kekuatan jurnal ini terletak pada pemilihan topik yang sesuai dengan tuntutan pendidikan abad ke-21, serta penggunaan beragam sumber sebagai dasar dalam menyusun sintesis. Selain itu, jurnal ini mampu menyajikan pemetaan yang menyeluruh terhadap berbagai dimensi penerapan asesmen formatif. Meski demikian, kelemahannya tampak pada ketidakseimbangan jumlah artikel yang membahas jenjang SMP dibandingkan dengan SMA, serta terbatasnya pembahasan mengenai aspek motivasi dan prestasi belajar, padahal kedua hal tersebut merupakan indikator krusial dalam menilai keberhasilan proses pembelajaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI