Mohon tunggu...
Bunga Arista Rahayu
Bunga Arista Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Mercu Buana

NIM: 42321010028_Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak_Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus "Teodisi dan Kejahatan"

18 November 2022   16:10 Diperbarui: 18 November 2022   16:14 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari sini kita melihat sifat kehendak Tuhan dalam dua kategori, kehendak yang pertama dan kehendak yang terakhir. Keinginan untuk berbuat baik berkaitan dengan keinginan Allah untuk berbuat baik kepada manusia. Consequential will, di sisi lain, berkaitan dengan konsekuensi yang dialami manusia berupa penderitaan akibat kesalahan manusia.

Siapakah David Hume

David Hume adalah seorang filsuf Pencerahan Skotlandia, sejarawan, ekonom, pustakawan, dan penulis esai, yang terkenal saat ini karena sistem empirisme, skeptisisme, dan naturalisme filosofisnya yang sangat berpengaruh.

David Hume adalah seorang filosof terpenting di Inggris, ia lahir pada tanggal 26 April 1711, dalam bukunya "Dialog tentang agama alam" David Hume memberikan pendapat "Apakah Tuhan bermaksud mencegah kejahatan, tetapi tidak mampu? tidak mahakuasa. Apakah Tuhan mampu", tetapi apakah dia tidak bermaksud (untuk mencegah kejahatan)? Jadi Tuhan itu tanpa ampun. Apakah Tuhan mampu dan apakah dia bermaksud untuk mencegah kejahatan? Jahat, dari mana dia berasal? Kejahatan?".

Dari pendapat David Hume di atas, dia menolak untuk percaya bahwa Tuhan itu tidak ada, keraguan David Hume telah diperkuat oleh banyak teolog bahwa Tuhan adalah makhluk yang maha sempurna tetapi dalam kehidupan yang sebenarnya, David Hume hidup di mana banyak kejahatan, dia membayangkan Jika ada kesempurnaan sosok maha kuasa yang penuh dengan kejahatan dan menunjukkan ketidaksempurnaan seperti asal muasal sifat jahat dan adanya sifat jahat yang berasal dari manusia, maka menurutnya bukti bahwa Tuhan itu sebenarnya tidak sempurna atau bahkan bisa menjadi sumber kejahatan, tetapi David Hume tidak mengaburkan keraguannya siapa yang menentang Tuhan. Dia percaya bahwa manusia tidak pernah ada di dunia di luar dunia ini, jadi menurutnya tidak ada cukup informasi dan pengalaman untuk menyimpulkan apakah Tuhan itu sempurna atau tidak, jika demikian apakah kejahatan itu berasal dari Tuhan atau tidak.

Kejahatan

Kejahatan sering didefinisikan sebagai pelanggaran hukum, yang mungkin ada hukumannya. Pelanggaran terjadi ketika seseorang secara langsung atau tidak langsung melanggar hukum atau memiliki bentuk kelalaian yang dapat dihukum.

Dalam bahasa biasa, kejahatan adalah tindakan ilegal yang dapat dihukum oleh negara atau otoritas lainnya. Istilah kejahatan tidak memiliki definisi yang sederhana dan diterima secara universal dalam hukum pidana modern, meskipun definisi undang-undang diberikan untuk tujuan tertentu.

Teodisi

Kata "teodisi" berasal dari kata Yunani theos dan dike, yang masing-masing berarti tuhan dan keadilan. Istilah ini berkaitan dengan sifat baik hati Tuhan, kemahatahuan, dan kemahakuasaan atas semua ciptaan. "Teodisi" adalah kata yang bahkan digunakan oleh para teolog untuk membenarkan semua urusan Tuhan dengan ciptaan-Nya.

Pada 1710, filsuf Jerman Gottfried Leibniz menulis Essays sur la theodicy Bonte de Dieu, la liberte de l'homme et l'origine du mal (Teodisi: Essays on the Goodness of God, Human Freedom and Authenticity... The Monster of Nature). Kejahatan dunia tidak bertentangan dengan kebaikan Tuhan. Dunia masih cukup indah dan menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun