Mohon tunggu...
Bulan Mei
Bulan Mei Mohon Tunggu... pegawai negeri -

just a mom of two angels

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Indahnya Hubungan Menantu & Mertua (Bukan) Tidak Mungkin

13 Juli 2012   02:30 Diperbarui: 4 April 2017   18:11 9028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1342149692697318612

Saya memang bukan ahli dalam menganalisa hubungan menantu dan mertua, hanya pernah menjadi menantu dan masih jauh jalanya menuju jabatan mertua, tapi dari apa yang saya lihat dan alami  ada beberapa hal yang bisa membuat hubungan mertua dan menantu menjadi indah, layaknya hubungan orang tua dan anak :

  • Keinginan untuk menyayangi : Alahkah baiknya jika keinginan itu bisa datang dari kedua belah pihak, namun jika tidak atau belum, salah satu pihak apakah itu menantu atau mertua, harus mempunyai perasaan sayang yang kuat, bahwa ketika kita menikahi atau menikahkan, maka orang yang awalnya bukan siapa-siapa telah menjadi keluarga, dan marilah berbesar hati menyebarkan aura kasih sayang agar juga menular ke semua orang. Anggaplah hubungan ini tak lagi mertua menantu, tapi anak dan orang tua. Ketika kita bisa mencintai suami atau istri kita sepenuh hati, mengapa kita tidak bisa mencintai kedua orang tuanya yang telah membesarkanya dan menjadikannya seseorang yang akan mendampingi sisa hidup kita.
  • Keinginan untuk memahami : Ketika dua orang dari karakter keluarga yang berbeda bersatu, apalagi dari generasi yang berbeda adalah wajar jika terjadi benturan. Mungkin ada perbedaan dalam cara mendidikan anak, cara mengelola rumah tangga atau hal-hal kecil yang kadang sepele tapi bisa menjadi besar jika diabaikan. Dengan saling terbuka dan komunikasi yang baik bukan tidak mungkin akan muncul sikap saling memahami diantara kedua belah pihak.
  • Menciptakan pereda ketengangan :  Sebesar apapun konflik mertua dan menantu, seringkali bisa mereda dengan adanya cucu, seperti yang saya alami. Walaupun Mbah dan Ibu saya tidak harmonis, tapi kepada saya, perhatian dan kasih sayang Mbah tidak pernah berkurang sedikitpun. Mungkin sebagai ibu mertua, merasa diabaikan karena kini anaknya telah mempunyai keluarga sendiri. Jadi jangan pelit mengunjunginya jika telah berpisah rumah dan melibatknya dalam kegiatan bersama, misal makan di luar atau piknik bersama anak-anak kita.
  • Sabar tanpa batas : Ini adalah ungkapan dari ibu saya, ketika saya pernah melihat ibu dimarahi Mbah. Menurut beliau sabar itu tidak ada batasnya, karena dalam sabar itu ada doa dan upaya untuk terus memperjuangkan apa yang kita yakini dan inginkan. Jadi ketika keadaan tak seindah yang kita harapkan, maka tetaplah berpikiran positif dan tetap mensyukuri keadaan tersebut dari sisi lain.

Ketika kita bahagia mempunyai 2 orang tua, pasti akan lebih bahagia mempunyai 4 orang tua jika tau cara mengelola dan menjaganya.

"Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.” (anonim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun