Mohon tunggu...
Khoirul Muttaqin
Khoirul Muttaqin Mohon Tunggu... Wiraswasta - IG: @bukutaqin

Halo 🙌 Semoga tulisan-tulisan di sini cukup bagus untuk kamu, yaa 😘🤗

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Pertunjukan yang Meriah dan Tidak Menghibur

11 Juni 2022   18:10 Diperbarui: 11 Juni 2022   18:37 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga pukulan mengenai wajah Reezky. Sedangkan Reezky hanya mampu membalas satu pukulan di tubuh musuhnya. Saat Reezky hampir menghantam muka lawannya, salah seorang yang lainnya melempari kaki Reezky dengan batu dan membuatnya kesakitan. Hanntaman keras berada tepat ke wajah Reezky.

Darah .... beberapa tetes keluar dari kulitnya.

"Aku tidak kuat Aery, aku akan menemani Reezky ke depan menghadapi mereka."

"Jangan, Silvi!" balasku kaget dengan perkataannya karena sejak tadi Silvi terlihat gemetar ketakutan dan lelah.

Namun pecuma, dia tetap berjalan tanpa menghiraukan. Meninggalkanku sendiri di samping motor dengan keadaan yang masih sakit dan lemas.

"Setidaknya, aku tidak akan menyesali perbuatanku."


"Tunggu! Silvi! Jangan! Kamu hanya akan menjadi bulan-bulanan mereka!"

Berkali-kali kuteriaki Silvi untuk kembali namun sama sekali tidak berarti. Silvi tetap berjalan mendatangi para bedebah yang senang menyakiti kami.

Aku berusaha berdiri dan berjalan membantu mereka. Namun hanya beberapa langkah saja tubuhku ambruk. Tidak kuat berdiri menuju Reezky dan Silvi yang mengorbankan dirinya demi menyelamatkanku.

Kini, aku hanya bisa mengutuk diri yang terlampau payah dan tidak berguna di saat situasi begitu mendesak. Reezky dan Silvi terlihat tidak kuat melawan mereka.

Musuh terlalu banyak dengan senjata yang lengkap di tangan masing-masing. Menghantam Reezky ..., menghantam Silvi .... silih berganti dan membuat luka-luka berdarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun