Mohon tunggu...
warsito
warsito Mohon Tunggu... -

=bukan orang terkenal, bahkan tidak pernah terkenal dan memang tidak dikenal, hanya ingin memperkenalkan ketidakterkenalanku pada mereka yang lebih terkenal=

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lingkaran Waktu

17 Desember 2015   04:56 Diperbarui: 17 Desember 2015   05:01 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="gbr koleksi facebook pribadi"][/caption]

Tahukah kau bahwa aku tak pernah menyalahkan sebuah kenangan? Seburuk apapun kenangan itu. Dan tahukah kau, kenangan hanyalah bagian dari masa lalu. Masa di mana waktu yang telah berlalu dan menua bersama perubahan cuaca.

Aku terlalu sungkan untuk berkata tidak pada sebuah kenangan, namun aku juga tak mampu mengiyakan ketika sebuah kenangan berlalu lalang di tengah keharmonisan hidupku yang baru. Bersamamu.

Sudah terlalu lama aku terjebak di lingkaran waktu, yang semakin hari kian membekukan langkahku, menahan laju harapku. Tak jarang beberapa ruas cerita kembali memerahkan telinga, kadang menghilangkan logika hingga sesaat keindahan menjauh pergi, sampai tangan kita tak mampu menggenggamnya lagi.

Terakhir aku masih melihatmu tersenyum dengan bahagia saat kukatakan aku tak pernah mengingat masa lalu, apalagi ingin membangkitkannya. Baik itu menyangkut ceritamu atau tentangku. Tapi apakah kamu juga tega ketika hatimu mempersempit jalan yang sudah kubangun rata berbekal keikhlasan demi masa depan kita?

Ketika sebuah cerita tak lagi menentukan, 

Ketika sebuah pengakuan hanya dikibas kibaskan, lalu ditinggalkan.

Rasanya aku ingin mencari diriku kembali yang masih meringkuk dalam ruang sempit bernama kenangan. 

Lingkaran waktu... Lingkaran waktu...

Kenapa tak kau hentikan derap langkah jarum jam di dindingku. Aku ingin membeku bersamanya, membiarkan ia dan kesalahan kesalahan merapat di pundak yang aku sendiri tak ingin mengenalnya....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun