Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menguak Intangible Value dari Buku Karya Wakil Gubernur Kalimantan Utara dan Kawan-kawan

4 Maret 2024   09:35 Diperbarui: 4 Maret 2024   09:48 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Menjelajahi Misteri Perbatasan (Dok: Pribadi)


Beruntung saya dapat memenuhi undangan untuk hadir pada kegiatan Launching Buku Menjelajahi Misteri Perbatasan (MMP) - yang merupakan luaran dari Batu Ruyud Writing Camp (BRWC) pertama, yang diadakan di Krayan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara dalam kurun waktu 27 Oktober s.d. 3 November 2022 lalu.

Launching buku ini dilaksanakan di Sekolah Alam Cikeas (SAC) yang berlokasi di Komplek Puri Cikeas Indah RT 01 RW 02 Nagrak, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, tepatnya di  Amphitheater yang terletak di tengah lingkungan tanaman kehutanan yang rindang dan sejuk.

Diawali oleh sajian budaya literasi gerak dan lagu yang bertemakan konservasi alam dan dibawakan oleh siswa/siswi SD SAC, sangat cocok dan sesuai dengan nuansa dan irama Sekolah Alam ini. Terlebih, saat memberikan pengantarnya, Bp. Drs. Suratto Siswodihardjo, Ketua Yayasan Bhakti Suratto - yang menaungi Sekolah Alam Cikeas ini menyatakan bahwa menyambut baik kegiatan Launching Buku ini serta kegiatan Writing Camp yang diadakan pada hari sebelumnya (Kamis, 29 Februari 2024) di SAC. Ingatan beliau lalu berkelana ke saat awal SAC mulai didirikan, sekitar tahun 2006. 

Dikatakannya dengan bersemangat bahwa areal SAC ini pada mulanya adalah kebun tanaman Lengkuas - tidak ada pepohonan lain. Kemudian tanaman-tanaman Lengkuas tersebut diganti tanaman kayu. Tanpa terasa, kini tanaman-tanaman kayu tersebut telah berusia 18 tahun dan membuat rindang lingkungan Sekolah Alam Cikeas. Bahkan beliaupun menunjuk satu bangunan pertama yang terbuat dari kayu (rumah panggung) yang terbuat dari kayu Ulin (kayu khas Kalimantan), yang sangat kuat sekali, hingga sekarang tidak lapuk pun tidak dimakan rayap.   

Bapak Surattopun mengingat pula bahwa tanggal 2 Juli 2024 nanti adalah hari jadinya SAC yang ke-18 tahun. Ketua sekaligus pendiri Yayasan Bhakti Suratto itupun melanjutkan menerangkan peran Direktur SAC, Bapak Dodi Mawardi, yang saat itu tidak hadir dikarenakan sakit, dalam mengembangkan sekolah alam ini dan dalam menggerakkan dunia literasi khususnya di SAC.

MENGGERAKKAN DUNIA LITERASI

Buku 'Menjelajahi Misteri Perbatasan' ini ditulis atas inisiatif Wakil Gubernur Kalimantan Utara - Dr. Yansen Tipa Padan, M.Si., sebagai luaran dari Batu Ruyud Writing Camp I. Buku ini ditulis oleh penulis-penulis yang terlibat dalam kegiatan BRWC I, yaitu: Yansen TP, Pepih Nugraha, Masri Sareb Putra, Arip Sanjaya, Matius Mardani, Agustina, Arie Saptaji, Johan Wahyudi, Wulan Ayodya, Arbain Rambey, Herman Syahara, Edrida Pulungan, dan Eko Nugroho. Sementara penyusunan buku ini dilakukan oleh Yansen TP, Pepih Nugraha dan Dedi Mawardi. Masri Sareb Putra, dalam buku ini berperan sebagai editor.

Tebal buku MMP ini adalah 222 halaman. Mudah-mudahan angka ini dapat memberikan dan mendorong tujuan buku ini untuk mencapai sasaran yang lebih luas lagi. Seperti dikatakan oleh Wagub Kaltara itu, bahwa saat menginisiasi terbitknya buku ini diharapkan dapat menyampaikan pesan-pesan lokal dari hasil BRWC I yang sebagian besar menggali nilai-nilai dari budaya setempat agar dapat bisa memperkaya narasi-narasi literasi yang ada secara nasional. Terutama menyemangati agar dunia literasi terus berkembang. Tulisan-tulisan baru dan buku-buku baru terus bermunculan.

Apalagi Yansen, yang disertai istri tercinta dan putra keempatnya menyatakan bahwa menulis itu ternyata mudah asal ada keinginan yang kuat dan ketekunan. Beliau terinspirasi oleh ucapan kang Pepih yang menyatakan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun