Mohon tunggu...
Pengkuh Budhya Prawira
Pengkuh Budhya Prawira Mohon Tunggu... wiraswasta -

Keluarga di atas segala-galanya

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Indonesia Maju Versus Indonesia Adil Makmur

10 April 2019   03:37 Diperbarui: 10 April 2019   05:52 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya rasa jawaban tepatnya baru bisa kita buktikan apabila beliau sudah terpilih  sebagai presiden nanti. Namun, harapan akan pemenuhan janji itu sebenarnya bisa kita lihat dari arah pembangunan yang beliau gagas. 

Gagasan beliau mengenai arah pembangunan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang adil makmur memperlihatkan bahwa janji mengenai subsidi dan tarif dasar listrik akan dipenuhi oleh beliau. Artinya, janji kampanye beliau sesuai dengan arah pembangunan yang ingin dituju ke depannya. 

Ini perbedaan janji Jokowi tahun 2014 lalu (terutama mengenai subsidi dan TDL) dengan janji Prabowo sekarang ini. Janji Jokowi pada waktu itu tidak sejalan dengan arah pembangunan yang ingin dicapai, karena konsep Indonesia Maju tidak mengenal adanya subsidi dari negara untuk rakyatnya.

Bagaimana konsep Indonesia Adil Makmur?

Sebenarnya konsep ini cukup dijawab dengan pasal 33 UUD 1945 dimana bumi, air, tanah dan kekayaan yang terkandung di dalamnya yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dari pasal inilah nanti dikenal adanya istilah ekonomi kerakyatan, dimana perekonomian itu diatur oleh negara dengan tujuan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pada prinsipnya dengan konsep Indonesia Adil Makmur itu tidak diperlukan negara ini terlihat mewah dari tampilan luar, tetapi fokus utama pembangunan ditujukan hanya demi mensejahterakan rakyatnya.

Pembangunan infrastruktur itu sendiri tidak ditujukan untuk membangunan kemewahan tampilan luar, tetapi dibangun sesuai dengan kebutuhan rakyat. Oleh karena itu, konsep pembangunan Indonesia Adil Makmur tidak akan memerlukan biaya yang sedemikian besar sepertihalnya pembangunan Indonesia Maju, karena pembangunan Indonesia Adil Makmur tinggal memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh bangsa ini, dan didistribusikan secara merata untuk memajukan kesejahteraan rakyat. 


Sedangkan pembangunan Indonesia Maju yang ditujukan untuk membangunan kemewahan tampilan luar, tentunya membutuhkan dana yang sangat besar yang mengakibatkan kebijakan hutang pemerintah menjadi semakin besar.

Kebijakan pembangunan Indonesia Maju juga membuat pemerintah memberikan kebebasan bagi pihak swasta baik domestik maupun asing untuk berinvestasi. Investasi ini bahkan sudah memasuki bidang-bidang yang sangat strategis seperti pelabuhan, bandara dan sebagainya yang akan mempengaruhi kedaulatan bangsa ini di dunia internasional. 

Investasi swasta terutama pihak asing yang didukung oleh penguasan swasta terhadap sarana dan prasarana yang strategis membuat kekayaan Indonesia tidak lagi dinikmati sepenuhnya oleh bangsa ini, tetapi semakin bebas mengalir ke luar.

Begitulah arah pembangunan Pemerintah Jokowi dengan Indonesia Maju-nya dan arah pembangunan yang digagas Prabowo dengan Indonesia Adil Makmur-nya. Sekali lagi, jika janji kampanye itu tidak searah dengan arah pembangunan yang ingin dituju, maka janji itu hanya sekedar retorika untuk menarik simpati rakyat supaya terpilih. Semoga kita semua semakin pintar dalam menentukan pilihan, karena pilihan itu akan menentukan arah bangsa ini ke depannya.

Wassalam

 Arasy_VIII

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun