Budi Supriyatno
Dosen Ngamen
Judulnya rodo glenyeng "Politik Abolisi Gaya Prabowo." Seminggu lalu teman saya Profesor tanya, kok ora nulis lagi? takut diancam? Bro. Nampaknya dia kangen dengan tulisan saya yang sering "glenyengan" itu. Masalahnya bukan takut atau berani, tetapi lagi sibuk "ngamen" jadi dosen. Dosen itu singkatan bukunya sak dos,  gajihe sak sen (buku yang dibaca banyak sekali, tetapi gajuhnya kecil). Sibuk junkgir balik mecari rejeki yang halal itu. Beda dengan Gibran dan Kaesang jualan martabak dan pisang goreng tidak laku tapi duitnya puluhan milyar. Pinter temen malinge bocah kui? Bukannya pinter, bro tapi dilindungi.Â
Media Asing
Kembali Presiden Prabowo. Langkah Politik abolisi gaya Prabowo memberikan abolisi kepada Tom Lembong dan amnesti kepada Hasto Kristiyanto, sangat mengagetkan publik bahkan  "mengguncang panggung jagat media, bukann hanya media Indonesia saja tetapi  dunia interasional." Sejumlah media asing ramai-ramai menyoroti pemberian abolisi dan amnesti Presiden Prabowo kepada Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto, seperti media yang berbasis di Arab Saudi, Arab News, merilis laporan "Presiden Indonesia Prabowo Ampuni Lawan Politik"(1/8/2025). Sementara Media Singapura, Straits Times, merilis artikel berjudul "Rival politik Prabowo termasuk di antara 1.000 orang yang diberi grasi sebelum Hari Kemerdekaan Indonesia" (1/8/2025)
Presiden Bangun dari tidurnya
Pemberian Abolisi dan Amnesti ke Tom Lembong dan Hasto sekjen PDI-P, saat ini saya melihat Presiden Prabowo  seperti "bangun dari tidurnya." Loh kok gitu? Yah karena selama ini Prabowo "tidur" seperti dibayang-bayangi Jokowi, takut dengan Jokowi. Prabowo dianggab "bonekanya"  Jokowi. Karena dimana-mana Prabowo selalu memuji Jokowi, "Hidup Jokowi" kata-kata itu yang dicatat dalam memori masyarakat  Indonesia. Presiden ku itu ngomong opo? kok ora jelas (Presidenku itu bicara apa kok tidak jelas).
Pembebasan Tom Lembong dan Hasto yang notabenenya "tanda petik : Musuh" Jokowi sangat mengejutkan publik. Masyarakat menilai Prabowo sudah berani "mbalelo" melawan Jokowi. Padahal Jokowi itu ibarat tembok yang kokoh dan kuat, dilindungi oleh semua ketua umum Partai dan Pengusaha yang sakti yang  sering disebut "Sembilan Naga" yang mapu mengendalikan negara.
Tetapi kalau dianalisis lebih mendalam pemberian abolisi ini  sebuah  manuver sangat "brilian" hipotesis saya mengatakan Pak Prabowo ingin mengatakan pada bangsa Indonesia "Aku Probowo Presiden yang tegas, berani dan konsisten, bukan Bonekanya Jokowi."Â
Prabowo seperti Gatutkoco