Mohon tunggu...
budi sulis
budi sulis Mohon Tunggu... Administrasi - hidup harus terus bergerak

senang dengan perkembangan ekonomi terkini, hobi berpetualang dan senang berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menuju Indonesia Emas 2045, Meneruskan Estafet ke Generasi Muda

31 Oktober 2018   14:05 Diperbarui: 1 November 2018   20:12 2402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi KOMPAS/JITET)

Apakah kita sering memberikan nasihat tentang apa hal baik yang bisa diteruskan oleh generasi penerus kita? Atau tantangan serta kesempatan yang akan dihadapi generasi mendatang? Beberapa permasalahan yang harus diselesaikan, serta bagaimana para generasi penerus memiliki alternatif penyelesaian masalah tersebut?

Hari ini pada Rabu (31/10), sebagai puncak Hari Oeang ke 72, diselenggarakan dialog yang mewakili tiga generasi supaya estafet tetap berjalan baik untuk menuju Indonesia Emas 2045. 

Dengan jumlah peserta lebih dari 1.200 orang, Prof Dorojatun Kuncoro Jakti mewakili generasi senior, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewakili Pemerintah, dan CEO  Ruang Guru Iman Usman serta CEO Tokopedia William Tanuwijaya mewakili generasi milenial. 

Acara yang dipandu Rosiana Silalahi dimaksudkan utk menjawab tantangan masa mendatang untuk mewujudkan indonesia emas 2045 dan memastikan arah APBN sebagai instrumen fiskal dapat mengatasi masalah dasar khususnya di  bidang kesehatan dan pendidikan dalam  mewujudkan indonesia emas 2045.

Prof Dorojatun menyampaikan warisan yang diberikan generasi sebelumnya, yaitu kondisi ekonomi yang terkendali dilihat dari beberapa data ekonomi. "PDB indonesia saat ini dalam kondisi bagus yaitu posisi ke-7 yaitu $ international 3.242.789 dihitung dari purchasing power parity. Namun demikian, posisi Indonesia sebagai middle income trap country masih membayangi." Ujar Prof Dorojatun. 

Tanggung jawab generasi berikutnya tidak mudah. Dalam 30 tahun ke depan, Indonesia harus keluar dari middle income trap. Tanggung jawab generasi berikutnya adalah untuk take off Indonesia sejajar dengan negara maju. Menurut Prof Dorojatun, Indonesia masih akan mengalami bonus demografi sampai 2050. Hal ini berarti kita tidak akan menjadi negara dengan aging populasi yang tinggi 30 tahun yang akan datang.

PR bagi Pemerintah adalah harus melakukan percepatan pembangunan. Dengan piramida penduduk produktif sebanyak 60%, Indonesia tidak akan kehilangan tenaga kerja. Tugas Pemerintah adalah supaya tetap tersedianya lapangan pekerjaan. Selain itu, Indonesia dengan luas garis pantai terpanjang sedunia, hal ini menjadi sebuah tanggung jawab sangat besar.

Mewakili generasi milenial, William Tanuwijaya menyampaikan teknologi sebagai solusi mengatasi permasalahan di Indonesia. Menurut William, salah satu permasalahan Indonesia sebagai negara kepulauan adalah pembangunan yang merata khususnya pembangunan infrastruktur. 

Permasalahan berikutnya adalah banyaknya urbanisasi. Mengapa terjadi urbanisasi meskipun ibukota dikatakan lebih kejam dari ibu tiri? Ternyata menurut William, di kampung halaman juga lebih banyak masalah, antara lain akses terhadap pendidikan dan kesempatan. Kedua permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan teknologi, yang akan membantu melompat mendapatkan kesempatan. 

dokpri
dokpri
William mengambil contoh dengan Tokopedia, permasalahan distribusi dapat diatasi. Contoh pedagang yang berhasil adalah salah satu ibu korban bencana tsunami Aceh yang mengemas produk dengan bagus dan menjualnya via tokopedia, bisa meraih keuntungan yang banyak. Dengan metode konvensional seperti menyewa toko, biayanya akan lebih mahal. Ini menunkukkan bahwa perkembangan internet telah mengubah Indonesia dari negara pengguna atau konsumen menjadi negara produsen. 

Sebelumnya kita banyak menjadi negara tujuan penjualan, namun beberapa anak muda banyak melihat hal ini sebagai potensi. Dalam 1 dekade ini anak muda  berkreasi dengan suatu marketplace bisa menyelesaikan masalah dengan harapan indonesia bisa melompat menjadi negara maju.

Dalam membangun start-up juga tidak mudah. Pengalaman Job fair Tokopedia di tahun 2009 tidak ada yang berminat kerja di tokopedia. Para pengunjung banyak yang antri di booth perbankan. Namun, cerita yang berbeda dialami 9 tahun berikutnya.

Sekarang, anak muda banyak yang memilih menjadi start up. Hal ini disebabkan lebih ke pola pikir, perubahan mindset atau critical thinking yang bermanfaat untuk future of work. Di era teknologi yang berkembang pesat, anak muda harus dibekali dengan mindset yang benar. 

Kalau ada perubahan, maka proses menyesuaikan diri dengan hal baik akan lebih cepat. Contohnya, di era industri 3.0 masih mengutamakan jam kerja dari pagi sampai sore. Di era industri 4.0 hal ini sudah banyak berubah.

Pengalaman untuk menjadi solusi di bidang pendidikan disampaikan oleh Iman Usman yang empat tahun lalu mendirikan ruang guru. Ide membuat ruang guru didasarkan adanya permasalahan di bidang  yaitu akses pendidikan yang menyebabkan tingkat enrollment rate atau tingkat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi menurun. Pemerintah saat ini telah memberikan beberapa alternatif untuk meningkatkan jenjang pendidikan dengan berbagai program beasiswa. 

Permasalahan kedua adalah kualitas pendidikan. Menurut data World Bank, lebih dari 50% kualitas guru kurang dan di bawah rata-rata meskipun APBN telah mengalokasikan 20% untuk dana pendidikan. Di ruang guru, mencoba untuk meningkatkan akses dan kualitas yang bagus. Hanya melalui website, para siswa bisa mendapatkan pendidikan yg berkualitas. 

Dengan teknologi ini, kualitas bisa lebih terstandarisasi dan data bisa diakselerasi. Contohnya adalah kalau ada 4 juta guru, tidak banyak yang bisa ikut pelatihan karena harus ada tugas mengajar. Bagaimana agar guru selalu terupdate pemgetahuannya?  Dengan ruang guru, banyak guru bisa mengakselerasi pengetahuan tanpa keterbatasan jumlah.  

PR selanjutnya adalah  meningkatkan kualitas. Saat ini, pelatihan guru lebih banyak tentang pembuatan konten dan menilai hasil ujian. Kalau kita lihat perkembangan terkini, di era industri 4.0, guru sebaiknya berganti peran untuk lebih banyak memfasilitasi coaching, mentoring. Hal ini bisa dikerjakan secara pararel dengan teknologi.

Bagaimana Pemerintah khususnya menjawab berbagai tantangan ini? Menteri Keuangan menjelaskan Kementerian Keuangan selalu berusaha untuk menjalin komunikasi yang baik dengan stakeholders. Salah satunya adalah usaha start up. Pemerintah mendukung start up karena telah menciptakan banyak tenaga kerja dan mendorong perekonomian. 

Namun, start-up juga membutuhkan infrastruktur yang baik antara lain jalan, bandara untuk dapat mengirimkan barang. Penyelesaian masalah tidak bisa dilakukan dengan cara masa lalu yaitu dengan birokrasi top down. Kalau masih memakai cara ini, mungkin baru bisa diselesaikan 120 tahun lagi, sementara sudah banyak masalah lain yang muncul.

Berbagai permasalahan yang ada, marilah kita berikan kesempatan anak muda untuk mencari penyelesaikan dengan cara mereka, dan spirit ini yg luar biasa. Apa yang bisa dilakukan pemerintah? 

"Sekarang ini kita coba try to connect dengan dinamika di masyarakat. Supaya ide terkoneksi dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, masyarakat membutuhkan infrastruktur jalan raya dan airport. Hal ini berarti Pemerintah harus membuat infrastruktur. Namun, anggaran dari APBN memiliki keterbatasan. Bagaimana mengatasinya? Pemerintah membuat mekanisme pembiayaan tidak hanya dengan APBN, namun juga dengan KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha)." Ujar Menteri Keuangan.

Hal lain yang dilakukan adalah investasi dalam SDM. Peningkatan kualitas SDM yang dilakukan Pemerintah bukan hanya di tahun 2018 namun secara berkelanjutan. Dalam APBN 2018, Pemerintah membelanjakan 444 T dan tahun depan lebih dari 490 T untuk pendidikan. Namun, ternyata masih banyak yang kemudian belum puas dengan hasilnya, terkait kualitas pendidikan kita. 

Maka, PR-nya adalah bagaimana kita bisa saling terhubung dengan solusi. Maka muncul ruang guru. Ide itu banyak. Masalah juga banyak. Dan ide untuk menyelesaikan masalah juga banyak. "Pemerintah perlu critical thinking dan open minded dalam menyelesaikan hal ini."tambah ibu SMI.

Dengan open minded, Kementerian telah mendapatkan penghargaan dari International Public Relation Awards di Barcelona. "Kita senang mendapatkan penghargaan. Kuncinya, Saya menyerahkan kepada generasi milenial di Kementerian Keuangan yang berjumlah 60 persen. Kita harus memberikan space kepada mereka untuk mencari solusi." Kata Ibu Sri Mulyani. Beberapa ide radikal disampaikan oleh Menteri Keuangan misalnya membuat open space. 

Pegawai bisa datang di mana saja lalu mencolokkan laptop dan bekerja. Bahkan bisa di lantai tempat Menteri Keuangan bekerja. Hal lain adalah debirokratisasi. 

Hal ini membuat banyak pihak khawatir dan menyampaikan ke pihak yang dekat dengan Menteri Keuangan. Poin intinya adalah Pemerintah harus berubah. Mengubah kultur akan lama sementara dinamika tidak bisa menunggu. Oleh karena itu, Kita harus berubah karena para stakeholders tidak bisa menunggu.

Terkait start up, banyak yang bilang agar jangan dipungut pajak dulu. Biarkan tumbuh dulu. Kapan? 2045? Saat ini kami berusaha untuk  terus berkoneksi. Yg pasti kemenkeu selalu berhubungan dengan mereka karena tidak tahu dengan detail proses bisnisnya seperti apa sehingga mengetahui pajaknya harus ditarik di bagian mana. 

Menteri Keuangan juga bertemu retailer yg akan tutup karena maraknya marketplase yang dianggap sebagai disruptor. Pemerintah harus adil menghadapi situasi ini.

Permasalahan tersebut harus diatasi. Tugas Kementerian Keuangan tidak hanya dituntut untuk bisa menyusun akuntansi,  mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian untuk Laporan Kinerja Pemerintah Pusat. "Hal ini bagus. Tapi, what the best we could do is not enough. Utk menginjeksi, the best is not enough." Ujar Menteri Sri Mulyani. 

Terkait penghargaan, yang memberikan penghargaan senang saja Kementerian Keuangan menjaditerbaik, tetapi belum tentu masyarakat puas. "We have to do better. Dari APBN kita ada tax dan custom. Dari spending side ini powerfull." Tambah ibu Sri.  

Dalam memberikan estafet menuju Indonesia Emas 2045, peran pemerintah adalah agar bisa mengkoneksi permasalahan yang ada, mencari solusi agar bisa disampaikan secepat mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun