Mohon tunggu...
Akung Be
Akung Be Mohon Tunggu... Pelajar Sepanjang Hayat

Pejuang Calistung

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Agar Sholeh dan Solechah Bungah, Ceria Kembali Masuk Sekolah.

7 Agustus 2025   14:50 Diperbarui: 16 Agustus 2025   04:19 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sholeh Yang Berkelas (Sumber: Bid Litbang Bappeda)

3. Eligible. Bagi banyak anak dari keluarga miskin, utamanya hampir miskin sering tidak memenuhi kriteria (eligible) sebagai penerima bantuan sosial. Misalnya, Program seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) belum menjangkau seluruh anak yang membutuhkan. Hanya 60% anak putus sekolah yang menerima KIP (Kemendikbud 2023).

Keluarga miskin sering juga berarti miskin informasi, tidak terekspos sosialisasi program jaring pengaman sosial, maka banyak yang bahkan tidak tahu bahwa berbagai bantuan sosial.

4. Kendala Non-Ekonomi. Bagi banyak anak dari keluarga miskin justru dengan melakukan pernikahan dini, diskriminasi terhadap anak disabilitas, dan tidak menciptakan lingkungan mendukung iklim pendidikan.  Juga kurang tersedia akses pendidikan bagi  anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Langkah Nyata

Untuk mengatasi kendala bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu untuk kembali sekolah,  membutuhkan langkah-langkah kongkrit, meliputi: pendataan, bantuan holistik, pendampingan dan mentoring, dan edukasi untuk orang tua. 

Pelibatan RT/RW dan dusun dan kepala desa untuk pengumpulan data mikro rumah tangga dari anak putus sekolah yang "belum tercakup" oleh sistem pendataan makro. 

Bagi ATS dari keluarga miskin beasiswa saja tidak cukup. Bantuan harus menyeluruh (holistik) mencakup: makanan bergizi di sekolah, transportasi gratis, dan penguatan  ekonomi keluarga.

Anak-anak ATS yang dibutuhkan bukan hanya uang. Mereka membutuhkan motivator, dukungan psikologis, dan figur pembimbing, maka perlu pendampingan dan mentoring.  

Banyak keluarga miskin belum memahami pentingnya pendidikan, maka  "Sekolah Sampai Lulus" harus kampanyekan, terutama di daerah dengan angka putus sekolah tinggi.

Sholeh Yang Berkelas (Sumber: Bid Litbang Bappeda)
Sholeh Yang Berkelas (Sumber: Bid Litbang Bappeda)

Bukan Solusi Setengah Hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun