Mohon tunggu...
budi muhaeni
budi muhaeni Mohon Tunggu... Penulis

saya masih rutin jogging untuk 10 km; saya tertarik dengan topik-topik kepemimpinan, psikologi, dan perilaku; saya juga menggemari bacaan atau cerita-cerita tentang hikmah kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

5 Kunci Sukses Mendampingi Remaja di Era Digital

16 Oktober 2025   00:35 Diperbarui: 16 Oktober 2025   05:12 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Membantu Remaja Mengelola Emosi dan Stres

Periode remaja identik dengan gejolak emosi dan tekanan sosial. Tantangan spesifik di era digital, seperti cyberbullying atau paparan konten negatif, sebagai pemicu stres yang harus dibantu kelola oleh orang tua. Stres yang tidak dikelola bisa berujung pada keputusasaan, bahkan perilaku menyimpang. Orang tua perlu membantu anak mengenali gejala stres - baik fisik (sakit kepala, jantung berdebar) maupun psikologis (mudah marah, sulit konsentrasi). Teknik sederhana seperti STOP - THINK - ACT dapat diajarkan: berhenti sejenak, berpikir jernih, lalu bertindak dengan tenang.

Dalam Islam, pengelolaan stres erat dengan konsep tawakkal dan sabar. Allah berfirman, "Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat" (QS. Al-Baqarah: 45). Shalat, dzikir, dan relaksasi spiritual seperti membaca Al-Qur'an terbukti secara psikologis dapat menurunkan tingkat stres dan memperbaiki suasana hati (Koenig, 2012).

5. Menjadi Pendamping yang Menghidupkan

Pada akhirnya, mendampingi remaja meraih sukses bukan sekadar menghentikan perilaku buruk, tetapi menghidupkan yang baik. Apresiasi kecil, tatapan penuh pemahaman, dan kehadiran yang tulus bisa menjadi alasan seorang remaja tetap percaya pada dirinya dan pada kebaikan hidup. Dalam setiap langkah mendampingi mereka, kita bukan hanya sedang membentuk anak-anak yang sukses di dunia, tetapi juga generasi penerus yang berkarakter luhur dan siap menjadi insan profesional religius - sebagaimana cita-cita Tri Sukses pembinaan generus, berakhlak mulia, alim-faqih, dan mandiri. (BM)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun