Kedua perempuan itu tidak menyadari kehadiran saya di situ. Dalam cahaya remang-remang mereka masih saja ngobrol dengan seru. Entah apa yang mereka perbincangkan.
Di tengah asyiknya mengobrol, mendadak perempuan yang berambut pendek hidungnya kembali mendengus-dengus lalu bertanya pada temennya, "Lo kentut, ya? Hayo ngaku! Lo gak bisa ngeles lagi. Gak ada siapa-siapa lagi di sini."
"Enak aja lo nuduh sembarangan!" sahut temennya bales membentak.
"Abis kalo bukan kita, siapa lagi? Kita cuma berdua loh sekarang? Masa sih yang kentut setan?"
Abis ngomong gitu, keduanya merinding dan ketakutan sendiri. Sambil berpegangan tangan, mereka menengok ke belakang tempat saya berdiri.
"Aaaaaaaaaaa...!!!!!!" Ngeliat saya berdiri di kegelapan dengan aroma belirang, kedua perempuan itu menjerit histeris dan ketakutan setengah mati. Dengan kecepatan maksimal, mereka lari lintang pukang ke luar gedung menuju arah parkiran.