Saya terdiam dan mengangguk-angguk. Kagum banget sama imam ini. Begitulah seharusnya seorang pemimpin. Gak mikirin diri sendiri. Tapi lebih mikirin orang yang dipimpinnya. Luar biasa!
Hal Ini keliatannya sepele tapi coba kalian perhatiin, saya yakin gak banyak loh imam-imam kepikiran merhatiin makmumnya sebelum memutuskan surat apa yang dia akan bacakan.
"Maaf, Mas. Saya pulang duluan gak papa ya?" kata imam itu lagi.
"Oh ya, silakan."
Setelah saling mengucapkan salam, dia pun pergi. Dan saya kembali merenung omongan Sang Imam tadi. Alhamdulillah...saya mendapat hidayah lagi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!