Demi menghindari risiko ini, sepatutnya dapur mengikuti aturan kebersihan dan keamanan pangan yang meliputi:
Kebersihan Personel
Staf dapur menjaga kebersihan pribadi dengan menggunakan pakaian bersih, celemek, sarung tangan, dan mencuci tangan setelah menangani bahan mentah, keluar dari toilet, atau menyentuh wajah.
Hal penting lainnya, mengikat rambut dan tidak mengenakan perhiasan yang mungkin mencemari makanan.
Kebersihan Meja dan Alat
Peralatan memasak, permukaan meja persiapan, dan area yang sering disentuh (seperti gagang kulkas) harus senantiasa dibersihkan untuk mencegah penyebaran bakteri.
Pemilihan Bahan
Staf menerima hanya bahan pangan masih segar, tidak rusak atau berbau, tidak layu, tidak kadaluarsa, dan masih layak diolah.
Penyimpanan Tepat
Untuk mencegah kontaminasi, bahan mentah dan setengah jadi disimpan menurut aturan penyimpanan masing-masing. Misalnya, disimpan pada suhu tertentu dan dipisahkan antara bahan mentah dengan makanan siap olah.
Beri label tanggal pada tiap-tiap bahan. Gunakan sistem first-in-first-out (FIFO) dalam penyimpanan dan penggunaannya. Juga, tentukan umur simpan bahan/makanan.
Pengelolaan Sampah
Tempat sampah di dapur harus tertutup. Buang isinya secara periodik ke tempat penampungan sementara di luar bangunan, untuk menjaga lingkungan dapur tetap bersih.
Pembersihan Reguler
Menerapkan pembersihan ruang dapur secara rutin. Termasuk menyapu, mengepel, hingga membersihkan oven dan lemari pendingin.
Praktik pembersihan ini dilakukan sewaktu saya masih mengelola restoran. Jadwal pembersihan dapur secara harian setelah closed order dan mingguan (general cleaning atau pembersihan menyeluruh).
Pest Control
Secara berkala menggunakan jasa tenaga profesional bidang pest control untuk memeriksa dan mengendalikan hama, seperti tikus dan serangga.