Tim Pelaksana Proyek memberikan peserta pelatihan yang notabene adalah peninjau dengan helm berwarna kuning. Harusnya tamu proyek mengenakan helm berwarna putih.
Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 11/SE/M/2019, tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem Keselamatan Konstruksi, telah merinci:
- APK (Alat Pelindung Kerja) terdiri dari jaring pengaman, tali keselamatan, pagar pengaman, penahan jatuh, dan seterusnya.
- APD (Alat Pelindung Diri) terdiri dari helm, pelindung mata, tameng muka, masker, sarung tangan, pelindung telinga, sepatu keselamatan, rompi keselamatan, dan seterusnya.
Khusus mengenai helm pelindung (safety helmet) telah ditentukan menurut warna, siapa pemakainya.
- Tamu Proyek menggunakan helm berwarna putih polos.
- Tim Pelaksana Proyek putih polos dengan strip. Pelaksana dengan 1 strip lebar 8mm; Kepala Pelaksana dengan 2 strip (2x8mm); Kepala Proyek dengan 3 strip @ 8mm dan 2 strip 15 mm di permukaan atas helm.
- Pekerja pada unit K3 menggunakan helm berwarna merah.
- Pekerja pada unit kerja Sipil menggunakan helm berwarna kuning
- Pekerja pada unit Mekanikal Elektrikal (ME) menggunakan helm berwarna biru.
- Pekerja pada unit kerja Lingkungan menggunakan helm berwarna hijau.
Penggunaan helm pada proyek konstruksi merupakan suatu kewajiban. Biasanya tertera maklumat di pintu masuk, agar tenaga kerja proyek menggunakan APD.
Demikian pula tamu, wajib memakai helm keselamatan sebelum masuk ke area proyek.
Helm keselamatan bertujuan untuk melindungi kepala dari jatuhan partikel keras atau material. Meminimalkan dari cedera serius.
Selain itu, penggunaan warna berbeda pada helm bertujuan untuk menunjukkan identitas pemakainya. Merepresentasikan kedudukannya.
Dengan demikian, penggunaan helm berbeda warna memudahkan untuk mengatur pergerakan orang di dalam sebuah pekerjaan konstruksi. Terutama proyek yang melibatkan belasan, puluhan hingga ratusan orang.
