Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mana yang Lebih Baik, Bengkel Resmi atau Bengkel Umum?

3 September 2022   16:59 Diperbarui: 5 September 2022   12:48 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pemeliharaan motor oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Bingung kan? Memilih antara bengkel resmi dengan bukan milik dealer. Sebab pemeliharaan atau perbaikan motor adalah menyangkut ihwal kepuasan.

Seperti halnya dengan pergi berobat, kita merasa lebih nyaman bila memeriksakan diri ke dokter A, daripada ke dokter B. Serupa dengan situasi hendak mengenyangkan perut: mampir ke warung makan atau ke restoran?

Bagi sebagian orang sepeda motor sudah dianggap sebagai kaki. Untuk bergerak dengan cepat ke berbagai tujuan. Maka pemeliharaan dan perbaikan merupakan kegiatan penting bagi pemiliknya. Ada perasaan ikut "sembuh" dan "kenyang yang enak" setelah servis motor.

Lantas, bagaimana pertimbangan yang mendasari pemilihan bengkel untuk merawat motor kesayangan?

Pengertian

Sebelum berlanjut, ada baiknya memahami perbedaan pemeliharaan dan perbaikan motor. 

Pemeliharaan berkaitan dengan merawat motor agar dalam kondisi sehat, bersih, dan nyaman dikendarai. Tekanan angin ban, mengelap, mencuci, memeriksa cairan (oli, minyak rem, air radiator), mengganti busi adalah sebagian misal. 

Sedangkan perbaikan dilakukan manakala motor mengalami gangguan teknis, keausan bagian mekanis, kerusakan mesin, ataupun somplak akibat ditabrak.

Pemeliharaan dan perbaikan ringan mungkin masih bisa diatasi sendiri. Namun untuk pekerjaan yang memerlukan keahlian dan peralatan khusus, kelanjutannya adalah menggunakan jasa bengkel motor. Persoalannya, hendak membawa motor ke bengkel resmi atau bengkel umum?

Bengkel Resmi

Melayani hanya untuk satu merek motor tertentu. Umumnya berada dalam satu kesatuan usaha perdagangan (dealership) mobil atau motor. 

Dengan cara menjaring konsumen agar terpusat pada satu momen belanja (one stop shopping) melalui konsep 3S (sales, service, spareparts).

Kegiatan sales di showroom merupakan aktivitas penjualan kendaraan bermotor. Service adalah bengkel resmi yang melayani garansi pemeliharaan secara berkala. Melekat bersama mereka adalah gerai yang menjual spareparts.

Ada juga bengkel resmi yang terpisah dengan gerai penjualan. Diadakan untuk meluaskan jaringan pelayanan pemeliharaan dan perbaikan motor.

Mekanik bengkel resmi adalah tenaga terampil yang telah melewati pelatihan khusus menangani merek motor tertentu. Seluk-beluk perawatan dan perbaikan motor dilakukan berdasarkan panduan text book, dan praktik selama pendidikan.

Spareparts dijual merupakan barang pengganti, produk resmi yang telah lolos quality control.

Dengan mekanik bersertifikat dan sparepart dijamin asli, maka bengkel resmi menjadi pilihan pertama. Terutama bagi pemilik motor baru dengan jaminan pemeliharaan yang masih berlaku, yaitu servis gratis untuk beberapa periode setelah pembelian.

Seraya tiduran atau sambil menatap TV di bengkel, mekanik memeriksa motor secara menyeluruh, mengganti oli, menambah minyak, memeriksa ketinggian brake pad, mengecek kadar CO gas buang, menambah tekanan angin pada roda, dan hal-hal dikeluhkan konsumen.

Bagi mereka yang mementingkan kualitas, lebih nyaman menyerahkan pemeliharaan motor kepada bengkel resmi. Service record bengkel resmi menjadi promosi bagus untuk mengangkat harga, kelak ketika motor akan dijual.

Dalam bingkai pemilihan itu, tinggalkan dan tanggalkan sejenak kekhawatiran mengenai harga mahal.

Bengkel Umum

Biasa melayani pemeliharaan dan perbaikan berbagai merek motor. Tahun muda maupun lawas. Standar ataupun motor hasil modifikasi. Juga dikenal sebagai bengkel nonresmi, bengkel jalanan, atau bengkel rumahan.

Mekanik bengkel umum biasanya memperoleh keterampilan berdasarkan pengalaman. Bengkel semacam ini jarang menyediakan spareparts, selain dari oli, minyak rem, gemuk (grease), bohlam, brake pad, dan fast moving lainnya, serta aksesoris universal.

Komponen pengganti diperoleh dari toko-toko penjualan onderdil, yang menawarkan harga relatif lebih murah dibanding di bengkel resmi. Pembelian dilakukan oleh konsumen sendiri maupun pemilik bengkel umum tersebut. Namun pelanggan mesti mengenali plus minus barang orisinal dan produk KW. 

Bengkel motor pinggir jalan (dokumen pribadi)
Bengkel motor pinggir jalan (dokumen pribadi)

Selain pemilik motor baru yang tidak ingin melanjutkan pemeliharaan kendaraannya di bengkel resmi, karena buku garansi terisi penuh, maka memilih bengkel umum lantaran hal berikut.

1. Sudah Langganan. Pemilik motor memiliki ikatan kepercayaan kepada bengkel langganan berdasarkan pengalaman memuaskan. Mengenal karakter satu sama lain. 

Bagaimana sebuah bengkel umum bisa menjadi langganan, akan diterangkan dalam artikel lain. Kalau sempat lho!

2. Perihal Biaya. Memperbaiki sebatas bagian yang mesti diperbaiki. Kalau perlu tidak usah diganti, alias diakali. Untuk sementara yang kemudian menjadi seterusnya hingga komponen itu remuk.

3. Motor Mogok. Motor ngadat ketika berada di dekat bengkel umum. Mau tidak mau mampir, seusai mengintip isi dompet. Tujuannya, yang penting motor jalan dululah sampai rumah.

4. Referensi dari Teman. Bahwa bengkel umum tersebut berkualitas, dapat dipercaya, dan murah. Nah ini yang menjadi tujuan saya dalam membelanjakan uang untuk apa pun: murah, bagus, awet, dan banyak!

5. Motor Modifikasi. Biasanya bengkel resmi enggan menerima sepeda motor banyak ubahan. Kalaupun ditangani, mereka akan mengganti banyak komponen sehingga motor menjadi standar kembali. Di situlah bengkel umum mengambil peran.

Semasa remaja, saya merombak motor bebek standar untuk keperluan balap grass track. Agar garang, maka suspensi, daleman mesin, pengabut bahan bakar, dan printilan lainnya dimodifikasi. Pengubahan itu dan pemeliharaan selanjutnya diserahkan kepada bengkel umum yang menjadi langganan.

6. Motor Lawas. Para mekanik bengkel resmi akan garuk-garuk kepala, ketika baru menyadari bahwa pabrik pernah membuat kendaraan semacam itu. Bengkel umum mengambil peluang tersebut dengan segala cara.

7. Motor Mau Dijual. Kita meminta montir bengkel umum agar memperbaiki seperlunya, karena motor segera dijual. Secepatnya. Pokoknya bisa jalan dan tampak bagus saat ditawarkan kepada calon pembeli. Soal ada kerusakan di kemudian hari adalah urusan si pembeli.

Nah ini dia! Kelakuan seperti itu tidak patut ditiru. Meskipun menjual motor bekas, pertimbangkan agar pengguna selanjutnya puas menikmati. Sepadan dengan harga beli.

Akhirul Kata

Banyak pertimbangan yang melandasi pemilihan bengkel resmi atau bengkel umum untuk memelihara dan memperbaiki motor.

Ia akan berhubungan dengan garansi, kualitas, biaya, rasa nyaman dan kepuasan, serta sugesti setelahnya. Tinggal disesuaikan dengan kesukaan dan keadaan dipunyai.

Penting diingat, memiliki sepeda motor sudah seharusnya siap dengan: biaya perawatan, kewajiban perpajakan, lisensi berkendara, perilaku keselamatan berkendara, serta uang untuk membeli bahan bakar minyak.

Jika tidak? Berjalan kaki saja untuk tujuan dekat. Sesekali memesan ojek daring untuk jarak jauh. Seperti saya, yang belum bisa lagi mengemudikan sepeda motor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun