Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menerima Teman Toksik: Berinteraksi, tapi Tidak Berbisnis

19 Oktober 2021   05:55 Diperbarui: 19 Oktober 2021   13:04 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita cantik sedang menodongkan pistol, Foto oleh cottonbro dari Pexels

8. Memanipulasi dan mengkritik Anda. Ia mengkritik Anda habis-habisan di depan orang lain, bila sudah tidak diperlukannya. Apalagi berbuat sedikit kekeliruan di matanya. Habis dah nama baik Anda.

9. Menyuruh Anda untuk berubah. Ia meminta Anda agar mengikuti sarannya untuk melakukan perubahan, kendati perangainya sendiri amat buruk.

10. Bergosip tentang orang lain. Suka menggunakan orang lain atau bahkan Anda, tanpa sepengetahuan obyek pembicaraan.

11. Membuat Anda berkompetisi dengan teman lain. Membandingkan dengan orang lain, sehingga membuat Anda bersaing untuk mendapatkan perhatiannya.

12  Terbiasa menuduh orang lain. Tidak mau mengaku salah dengan cara mengorbankan (menuduh) orang lain.

13. Dan seterusnya dapat disimak di sini.

Capek kan menghadapi teman “berbisa” seperti itu. Lantas, bagaimana menyikapinya?

  1. Kurangi kekerapan perjumpaan dengannya.
  2. Tidak memamerkan kemampuan. Bila ia sudah terlanjur tahu dan membutuhkan Anda karenanya, sampaikan adanya kesibukan lain sebagai alasan. Atau berdalih tidak sanggup menyelesaikan tugas diberikan dalam waktu cukup.
  3. Atur jarak sewajarnya dengannya dan hindari pembicaraan bersifat pribadi, baik mengenai diri Anda maupun orang lain.
  4. Membangun relasi pertemanan lebih luas. Percayalah, masih banyak teman lain menghadirkan dampak positif dalam kehidupan sosial Anda.
  5. Mengurangi secara bertahap komunikasi dengannya demi menyusutkan pertautan dengan teman toksik.
  6. Paling parah adalah meniadakan interaksi lalu menjauh dari kehidupannya, apabila tindakan "berbisa" dirasa terlalu berat. Beberapa sahabat Gustavo bereaksi dengan meninggalkan sama sekali, daripada menemui kekecewaan.

Saya melakukan cara-cara di atas dalam rangka menyikapi teman toksik, kecuali cara memutuskan hubungan sebagaimana dimaksud pada butir enam. Tetap berteman.

Menciutkan interaksi dengan teman bersifat kontraproduktif, toxic friend, bukan berarti memutuskan hubungan dengannya. 

Dalam batas tertentu, hubungan pertemanan masih dapat diterima, tetapi pertautan di bidang usaha sebaiknya ditiadakan.

Jadi, boleh saja tetap menerima teman toksik dengan baik, asalkan tidak dalam kerangka hubungan bisnis.

Berteman, tapi tidak berbisnis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun