Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ritual Mengusir Hantu

13 Agustus 2021   06:57 Diperbarui: 13 Agustus 2021   07:05 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ritual mengusir hantu penunggu pohon kembar oleh jplenio dari pixabay.com

Praaaang....!” Satu, dua pecahan botol kosong memecah keheningan.

“Begini,” Mbah Suro menarik napas, “dulu, dulu sekali pernah ada rombongan seni Reog di kawasan ini. Satu sinden)* demikian cantik, kemolekan yang menggoda mata pria.”

Para tokoh berusaha mengamati wajah Mbah Suro dalam kegelapan.

Menurut orang pintar itu, segerombolan pria mabuk menggoda sinden. Memaksakan kehendak bejat mereka.

Anggota lain dari rombongan reog berusaha mempertahankan kehormatan sinden-nya, tapi apalah daya. Semua dibantai membabi-buta. Para warga takut, tidak ada yang berani bergerak keluar rumah membantu mereka.

Runtuhnya kehormatan sang sinden merupakan pengalaman tak terlupakan seumur hidupnya. Hatinya hancur, masa depannya musnah.

Ia bunuh diri, menggantung di cabang salah satu pohon kembar. Setelah itu arwahnya bergentayangan.

“Pesannya, agar tidak ada lagi warga minum minuman keras lagi. Arwah penasaran itu memberi peringatan dengan mengetuk-ngetuk pintu atau jendela.”

Terdiam sejenak, Mbah Suro melanjutkan, “jika tidak diindahkan, peristiwa yang menimpa sinden akan terulang kembali.”

Para tokoh saling berpandangan.

Telunjuk Mbah Suro menunjuk, “dengan korban bertempat tinggal di rumah paling ujung!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun