"Apa kata mereka?"
"Aaa ..."
"Bagaimana tindakan mereka? Langsung dicari kah? Berapa peleton yang dikerahkan demi mengusutnya?"
Dan seterusnya, dan seterusnya, dan seterusnya.
Sekarang mengerti kan, demikian banyak tanya diluncurkan, sehingga wanita itu lupa membubuhkan koma, tanda tanya, dan titik pada pertanyaan-pertanyaan. Namun karena harus memenuhi kaidah berbahasa yang benar, maka tanda baca akhirnya dituliskan seperlunya di dalam kisah ini.
Pria itu sejak mengetahui --bukan merasa-- telah kehilangan selera segera melapor ke kantor polisi terdekat. Petugas yang ramah langsung mengetuk papan kunci komputer jinjing dan mengetik dengan cekatan.
Sekian banyak pertanyaan disampaikan tanpa melihat wajah pria yang kehilangan selera itu, sampai kepada jawaban mengejutkan atas sebuah pertanyaan.
Lalu ia menegaskan, "Bapak bukan kehilangan dompet, telepon genggam, atau tas berisi uang berada di dalam mobil yang kacanya dipecahkan?"
"Tidak. Tidak, bukan seperti itu."
"Jadi betul, Bapak kehilangan selera?"
"Iya Pak, demikianlah adanya."