Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hablum Minannas, dengan Saling Memaafkan saat Lebaran

29 April 2023   08:38 Diperbarui: 29 April 2023   08:49 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Saling memaafkan saat lebaran, (sumber gambar: halodoc.com)

Lebaran Idul Fitri menandai kembali fitrahnya seseorang yang sudah berpuasa selama sebulan di bulan Ramadan.

Bulan Ramadan menjadi penghapus dosa-dosa yang kita lakukan dengan amalan utama kita berpuasa sebulan lebih.

Kesucian diri terbebas dari dosa-dosa yang kita lakukan terhadap keingkaran kita atas ajaran agama kiranya di bulan ramadan bisa menjadi penebus kesalahan kita.

Walaupun ibadah bulan ramadan yang kita lakukan hanya Allah SWT yang mengetahui diterima atau tidaknya segala tobat dan amal ibadah kita di bulan ramadan.

Hal terpenting dalam hidup tentunya menjaga dua hal yakni hablumminallah (hubungan baik dengan Allah) dan hablumminannas (hubungan baik dengan sesama manusia).


Puasa ramadan sebagai sarana  ibadah kita memperkuat hablumminallah, sedangkan saat lebaran Idul Fitri saling memaafkan menjadi sarana hablumminannas.

Melengkapi kesempurnaan ibadah bulan ramadan kesucian diri akan benar-benar terjadi jika kita saling memaafkan.

Memaafkan kesalahan yang diperbuat orang lain terhadap kita memang sulit untuk memberikan maaf begitu juga sebaliknya, kesalahan yang kita buat terhadap orang lain akan begitu sulit untuk di maafkan.

Saling menyadari dan introspeksi diri menjadi langkah utama untuk saling memaafkan dengan ketulusan.

Jika kita kesulitan memaafkan orang lain maka demikian juga orang lain sulit memaafkan kita.

Perintah agama jelas sekali jika ada orang yang memutus tali silaturahmi maka tidak akan masuk ke surganya Allah SWT.

Dalam ayat Alquran juga jelas Allah Mengatakan: "orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan," (QS. Ali Imran 134.)

Dengan kata lain bermusuhan tidak saling memaafkan kesalahan adalah dosa besar dan Allah SWT sangat membenci orang-orang yang melakukannya.

Begitu juga sebaliknya jika kita saling memaafkan maka Allah akan mencintai dan menyayangi kita, sehingga kita selalu dalam perlindungannya.

Saling memaafkan di hari raya idul Fitri yang saat ini kita jalani memiliki manfaat yang bisa kita rasakan.

1. Menyambung tali silaturahmi

Dengan kita berhari raya lebaran Idul Fitri di bulan Syawal ini saling memaafkan sesama manusia memberikan jalan kita menyambung tali silaturahmi yang mungkin sebelumnya retak dan hampir putus.

Menyambung tali silaturahmi cerminan manusia yang taat beragama.

Menyambung tali silaturahmi sangat penting terlebih dengan orang-orang terdekat keluarga dan tetangga menjadi orang yang paling utama harus kita jalin tali silaturahmi.

Tetangga sebagai orang yang selalu bersama dengan kita dalam menjalani kehidupan setiap hari dan tetanggalah yang menjadi orang pertama yang akan mengetahui apa persoalan kita dirumah maka sudah seharusnya kita jaga tali silaturahmi.

Keluarga kandung juga sering rawan terhadap perselisihan terlebih di saat orang tua sudah meninggal dunia sangat begitu penting untuk saling memaafkan sesama anggota keluarga dan tentunya menjaga tali silaturahmi walaupun hidup tidak berdekatan.

2. Memberikan ketenangan diri

Saling memaafkan memberikan ketenangan bagi diri kita ketenangan bathin menjadi sebuah hal yang paling di cari dalam hidup.

Memaafkan kesalahan orang lain dan meminta maaf terhadap kesalahan kita menjadi cara terbaik untuk mendapatkan ketenangan hidup.

3. Membuka pintu rezeki

Saling memaafkan akan menjalin tali silaturahmi kembali sehingga hal ini akan membuka pintu rezeki.

Saling berhubungan baik maka komunikasi akan berjalan dengan baik sehingga jika ada peluang-peluang rezeki dari kita dan orang lain tentunya tidak ada rasa sungkan untuk diberikan karena adanya hubungan yang baik.

4. Hidup lebih sehat

Ketenangan batin dengan saling memaafkan memberikan jiwa dan hidup kita menjadi lebih sehat.

Segala sumber penyakit berasal dari jiwa yang tidak tenang atau stres dalam menjalani kehidupan.

Stres muncul akibat dari rasa iri, dengki dan benci terhadap orang lain, memaafkan menjadi jalan untuk melupakan penyakit hati tersebut.

Dengan kesucian hati yang kita miliki akibat dari saling memaafkan maka bisa dipastikan hidup kita jauh lebih sehat.

5. Hidup Terasa Lebih Luas 

Dalam menjalani kehidupan di saat kita benci terhadap seseorang akan membuat pergerakan kita menjadi terbatas.

Jika kita ada rasa benci saat belanja ke warung dan orang yang kita benci ada disana kita enggan untuk belanja, saat undangan bertemu orang yang kita tidak sukai maka kita akan berusaha menghindar agar duduk tidak berdekatan.

Betapa sempitnya terasa dunia yang luas ini karena langkah kita terbatas akibat rasa benci yang ada di dalam hati kita.

Maka dengan saling memaafkan kita akan memperluas pergerakan diri kita tidak ada lagi hambatan dalam hidup berdampingan secara sosial kemasyarakatan.

***
Memaafkan sesuatu yang mudah untuk di ucapkan namun sangat sulit untuk di lakukan, terkadang juga maaf di lisan tidak di barengi maaf dalam hati.

Sehingga sering kita lihat proses maaf memaafkan hanya sekedar formalitas untuk mengisi tradisi hari lebaran saja.

Semoga kita bukan termasuk golongan orang-orang yang berbuat sia-sia dengan tidak melakukan saling memaafkan dengan ketulusan.

Mari kita saling memaafkan lahir dan batin dengan penuh ketulusan.

Akhirnya saya pribadi meyakini begitu banyak kesalahan yang saya perbuat baik secara lisan maupun tulisan dan terkadang membuat sakit hati para pembaca tulisan saya dengan ini, saya mengucapkan minal Aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun