Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dilema Larangan Impor Pakaian Bekas

20 Maret 2023   20:05 Diperbarui: 20 Maret 2023   20:06 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri perdagangan melakukan pemusnahan pakaian bekas impor, sumber gambar kompas.com

Menteri perdagangan Zulkifli Hasan baru-baru ini viral di media sosial dikarenakan memusnahkan pakaian bekas impor ditaksir bernilai milyaran rupiah.

Berbagai alasan mendasari mengapa pakaian produk impor tersebut di musnahkan, alasan yang paling utama tentunya melindungi para pelaku usaha lokal yang bergelut di bidang konveksi pakaian.

Pakaian bekas juga ternyata dari segi pendapatan negara kurang menguntungkan karena tidak dikenakan pajak karena kedatangan produk tersebut biasa dilakukan secara ilegal.

Bicara mengenai pakaian bekas luar negeri, sepatu, tas dan produk lainnya memang masih sering di cari konsumen di tanah air.

Jika kita telaah tentu saja banyak faktor yang menyebabkan pakaian bekas luar negeri laris manis di negeri ini.

Berikut alasannya mengapa pakaian bekas impor terus dicari masyarakat.

1. Kualitas yang baik

Kita harus mengakui pakaian bekas impor walaupun bekas tapi bicara kualitas masih lebih unggul dibandingkan produk dalam negeri dengan harga yang sama.

Artinya membeli produk bekas luar negeri jauh lebih untung dibandingkan membeli baju kelas menengah kebawah produk dalam negeri dikarenakan kualitas yang baik produk luar negeri.

2. Harga murah

Baju bekas impor yang diperjualbelikan pastinya memiliki harga yang murah mungkin akibat barang bekas.

Ekonomi di negeri kita yang masih begitu sulit bagi sebagian besar kalangan masyarakat maka untuk mendapatkan perlengkapan pakaian memilih produk bekas akan dilakukan.

Tidak bisa kita pungkiri terkadang akibat kesulitan ekonomi orang-orang membeli pakaian bekas demi untuk melindungi badan bukan untuk pamer apa lagi untuk saling adu gengsi seperti anak pejabat yang belakangan lagi tenar.

3. Produk ternama 

Perlengkapan impor walau bekas bisa kita lihat merk yang dijual itu merk-merk ternama dari luar negeri.

Kalau kita membeli baru produk tersebut maka bisa dipastikan butuh uang puluhan bahkan ratusan juta untuk mendapatkan perlengkapan pakaian luar negeri dengan merk ternama.

Maka bisa memiliki produk bekas dan dirapikan kembali akan terlihat seperti baru hal ini menambah kepercayaan diri pemakainya walaupun bekas namun tidak seorangpun tau itu bareng yang dibeli dari pasar loak atau barang bekas impor.

***

Dilema memang jika melihat kejadian ini dikala negeri ini kesulitan maka berbagai persoalan akan muncul termasuk dalam hal memenuhi sandang, pangan dan papan.

Perlengkapan pakaian bekas impor memang merugikan negara dan juga para pengusaha pakaian lokal namun rakyat sebagiam juga merasa membutuhkan produk berkualitas walaupun bekas.

Semoga kebijakan pelarangan produk pakaian bekas impor masuk ke negeri ini di ikuti dengan perbaikan di berbagai sektor perdagangan dalam negeri.

Karena kita juga masih melihat berbagai Persoalan yang ada dalam perdagangan terkhusus pakaian seperti.

1. Maraknya Produksi Pakaian Merk Palsu

Tidak bisa dipungkiri dan sudah menjadi rahasia umum begitu banyak produk pakaian merk palsu beredar dipasaran hal ini tentunya merugikan konsumen dan juga pengusaha yang memiliki hak paten merk yang dipalsukan.

Sangat mudah mencari produk palsu di pasar-pasar terdekat dengan merk terkenal namun harga sangat terjangkau.

Hebatnya lagi seakan-akan memalsukan produk itu legal di negeri ini karena saat membeli kita akan ditawarkan produk dengan berbagai jenis misalnya kW 1, kw 2 dan seterusnya.

Semoga pemerintah menertibkan hal ini dengan cara memberi kemudahan kepada pengusaha dalam pengurusan merk dagang sehingga tidak ada yang dirugikan.

2. Harga produk lokal kurang bersaing

Harga produk lokal terkadang kurang begitu kompetitif dalam artian produk dengan kualitas terbaik harga yang ditawarkan begitu sulit terjangkau lapisan masyarakat menengah kebawah.

Kita berharap kedepannya harga untuk produk lokal lebih murah dengan kualitas setara dengan produk asing sehingga masyarakat lebih memilih produk dalam negeri karena harga dan kualitas mampu bersaing.

3. Kualitas pakaian lokal butuh perbaikan

Ada berbagai istilah lelucon yang terkadang sangat miris kita mendengarnya jika sudah bicara produk lokal.

Misalnya baju kaos harga murah akan di cap seperti "saringan teh" akibat kualitas yang buruk sangat tipis dan jahitan jarang.

Hal ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah dengan mensubsidi para pengusaha konveksi sehingga produk yang dihasilkan sangat baik namun harga terjangkau.

Hendaknya dibuat standarisasi dalam jual beli sebuah produk yang dihasilkan seperti perlengkapan pakaian, sehingga hal dapat memicu produk lokal lebih laku dibanding produk asing.

***

Semoga ulasan ini bermanfaat, pakaian bekas akan terus menjadi dilema jika tidak ada terobosan.

Harapan kita ke depan tidak ada lagi pemusnahan pakaian bekas impor yang terkesan formalitas dan rutinitas tahunan saja.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun