Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dilema Larangan Impor Pakaian Bekas

20 Maret 2023   20:05 Diperbarui: 20 Maret 2023   20:06 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baju bekas impor yang diperjualbelikan pastinya memiliki harga yang murah mungkin akibat barang bekas.

Ekonomi di negeri kita yang masih begitu sulit bagi sebagian besar kalangan masyarakat maka untuk mendapatkan perlengkapan pakaian memilih produk bekas akan dilakukan.

Tidak bisa kita pungkiri terkadang akibat kesulitan ekonomi orang-orang membeli pakaian bekas demi untuk melindungi badan bukan untuk pamer apa lagi untuk saling adu gengsi seperti anak pejabat yang belakangan lagi tenar.

3. Produk ternama 

Perlengkapan impor walau bekas bisa kita lihat merk yang dijual itu merk-merk ternama dari luar negeri.

Kalau kita membeli baru produk tersebut maka bisa dipastikan butuh uang puluhan bahkan ratusan juta untuk mendapatkan perlengkapan pakaian luar negeri dengan merk ternama.


Maka bisa memiliki produk bekas dan dirapikan kembali akan terlihat seperti baru hal ini menambah kepercayaan diri pemakainya walaupun bekas namun tidak seorangpun tau itu bareng yang dibeli dari pasar loak atau barang bekas impor.

***

Dilema memang jika melihat kejadian ini dikala negeri ini kesulitan maka berbagai persoalan akan muncul termasuk dalam hal memenuhi sandang, pangan dan papan.

Perlengkapan pakaian bekas impor memang merugikan negara dan juga para pengusaha pakaian lokal namun rakyat sebagiam juga merasa membutuhkan produk berkualitas walaupun bekas.

Semoga kebijakan pelarangan produk pakaian bekas impor masuk ke negeri ini di ikuti dengan perbaikan di berbagai sektor perdagangan dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun