Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setop Propaganda Khilafah di Bumi Indonesia

29 Agustus 2020   23:20 Diperbarui: 29 Agustus 2020   23:21 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita Indonesia - jalandamai.org

Belakangan, jagat maya ramai membahas mengenai film jejak khilafah di nusatara. Film tersebut di blok, karena dianggap tidak sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia yang toleran. Beberapa orang yang terlibat dalam film tersebut, nyatanya bukanlah orang-orang yang baru lagi dengan kelompok yang mengusuh khilafah.

Padahal, organisasi HTI yang mengusung kekhilafahan di Indonesia sudah dibubarkan oleh pemerintah, dan dianggap terlarang. Jika melihat fakta ini, nyatanya pihak-pihak yang mengusung kekhilafahan, masih terus berusaha mempropagandakan melalui media sosial, dan kita semua perlu terus mewaspadainya.

Dunia digital sekarang ini, memang telah menawarkan banyak kemudahan. Namun tidak sedikit kemudahan itu justru disalahgunakan. Mudah mengakses informasi dibelokkan menjadi mudah menebar provokasi. Mudah untuk saling mengenal satu dengan yang lain, dibelokkan untuk saling menebar perpecahan.

Hal ini umumnya dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak menginginkan kedamaian terjadi di negeri ini. Kelompok yang dimaksud adalah kelompok yang memuja kekhilafahan dan radikalisme. Mereka senantiasa menebar intoleransi, untuk menghancurkan toleransi.

Khilafah jelas tidak relevan diterapkan di negeri yang sangat plural seperti Indonesia. Khilafah juga tidak bisa diterapkan di negara yang menganut banyak agama seperti Indonesia.

Di negara Islam sendiri pun, tidak mau menerapkan sistem khilafah. Kenapa harus menerapkan sistem tersebut di Indonesia? Apakah karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia? Ingat, mayoritas penduduk muslim di Indonesia juga menolak konsep khilafah. Karena itulah, tak perlu untuk disebarluaskan dan tak perlu juga untuk dipelajari.

Banyak hal yang jauh lebih bermanfaat, dari pada mengenal khilafah. Kenapa khilafah harus ditentang? Karena konsep khilafah yang diusung oleh kelompok HTI dan penganut radikalisme adalah konsep yang mengandung kekerasan.

Mind set yang dibangun adalah kebenaran semu. Orang lain dianggap salah, dan kita dianggap paling benar sendiri. Jika kita masih berpikiran secara sempit, maka kita akan mudah terpapar paham-paham yang menyesatkan tersebut.

Indonesia kaya akan nilai-nilai kearifan lokal. Indonesia sangat mengedepankan toleransi dan rasa kemanusiaan. Karena itulah gotong royong menjadi hal yang sangat melekat bagi semua orang, dari Aceh hingga Papua.

Rasa saling menghargai dan menghormati menjadi perekat dalam keragaman. Rasa saling menghormati menjadi bentuk penghormatan yang muda ke yang tua. Dan karena keragaman itulah, mengantarkan Indonesia menjadi negara yang besar seperti sekarang ini.

Di bulan Agustus ini, harus menjadi momentum buat kita semua, agar bisa hijrah menuju ke tatanan yang lebih baik. Mari kita hijrah menuju sebuah paham kebangsaan, yang bisa menyatukan semua keragaman suku, budaya, agama dan bahasa di negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun