Mohon tunggu...
Wahyu Setyawan
Wahyu Setyawan Mohon Tunggu... -

Praktisi K3 dan inisiator SafeKids Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Konsep Keselamatan di Rumah

29 September 2014   22:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:02 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dapat dirasakan bahwa keselamatan belum menjadi budaya di Indonesia. Hal ini terlihat jelas di kehidupan kita sehari-hari. Pengendara kendaraan bermotor yang tidak mengindahkan rambu dan melanggar peraturan karena keegoisan demi mencapai tujuan pribadinya semata (lebih cepat sampai di tujuan), pejalan kaki yang diambil haknya karena trotoar sudah penuh dengan PKL dan sepeda motor. Pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung yang sesuai. Menyeberang jalan sembarangan. Sepeda motor diisi 3-4 orang dengan tidak menggunakan helm. Dan banyak lagi contoh.

Budaya keselamatan haruslah berawal dari diri sendiri dan dari sel terkecil di masyarakat : di rumah.

Bagaimana sih menerapkan budaya keselamatan yang sederhana dan tidak rumit di rumah?

Nah, konsep keselamatan modern pada prinsipnya dibagi menjadi dua tahap : mengenali resiko dan mengendalikannya. Ini adalah intisari dari teori keselamatan yang banyak ada.

Berikut tips-tips praktis dari aplikasi kedua tahap tersebut:

A. Mengenali Resiko

1. Kenali ruangan-ruangan di rumah  anda. Jika anda punya cetak biru dari rumah anda itu hal yang baik sekali, jika tidak, buatlah sketsa denah sederhana.

2. Kenali bahaya yang ada di ruangan-ruangan tersebut. Buatlah daftarnya. Contoh : di dapur bahayanya minyak terbakar, air panas tumpah, jari teriris pisau dsb. Contoh lain : di ruang cuci baju bahayanya terpeleset air cucian, panas dari setrika dll.

3. Rumah yang resik, rapi dan bersih menunjang keselamatan di rumah. Barang-barang yang di taruh sembarangan dapat berpotensi menyebabkan tersandung, terjatuh.

4. Buat peraturan sederhana yang dimengerti seluruh anggota keluarga. Contoh : balita tidak boleh naik

B. Pengendalian resiko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun