Mohon tunggu...
Mochammad FebryanZailani
Mochammad FebryanZailani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa Akuntansi Syariah yang berasal dari Universitas Islam Negeri Raden mas said Surakarta, mempunyai Hobi membaca buku seperti novel dan lain sebagainya. Juga senang menggunakan camera dan bisa membuat video seperti after movie atau membuat poster

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Keterampilan Literasi pada Siswa

21 Maret 2024   14:33 Diperbarui: 21 Maret 2024   14:37 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/

Oleh:

Mochammad Febryan Zailani (235221084)

Bagas Berinda Putra (235221101)

Akuntansi Syariah

UIN Raden Mas Said Surakarta

Literasi adalah kata yg sangat familiar bagi setiap kalangan siswa berasal dari KBBI yang artinya kemampuan membaca dan menulis; kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan kecakapan hidup, dalam suatu konsep literasi memiliki makna yang bertautan, berfungsi. Maka sering di definisikan Dengan beragam sudut pandang yang berbeda (Rumaf, 2019). Literasi juga merupakan suatu keterampilan yang sangat dibutuhkan bagi semua orang khususnya para siswa untuk menambah wawasan serta pemahaman, jika seseorang sering membaca buku maka semakin luas pengetahuan yang dimiliki dan sebaliknya. Literasi juga berkaitan dengan kehidupan para siswa baik dilingkungan masyarakat serta disekolah yang dapat membangun kepribadian yang baik.

Masalah yang harus diperhatikan oleh bangsa Indonesia harus adanya perhatian khusus pada permasalahan literasi bagi kalangan para siswa, sering terdapat suatu masalah yang terjadi disekolah biasanya dapat dilihat dari minat seorang siswa terhadap keterampilan literasi. Hal itu disebabkan oleh perkembangan teknologi yang semakin trend, dikarenakan kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya dalam menggunakan gadget, seharusnya orang tua dapat mengawasi anaknya dalam menggunakan gadget dengan baik dan benar, jika kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya dapat menimbulkan kemalasan pada keterampilan literasi.

Menurut penulis tujuan yang sangat kongkrit untuk menarik minat literasi pada siswa perlu adanya pojok baca disetiap sudut ruangan kelas. Hal tersebut dapat menarik minat para siswa untuk membaca, dan buku yang ditampilkan jangan cuma tentang pembelajaran tapi diselingi novel, cerpen, dan lain-lain. Serta perlu diadakannya program latihan literasi disekolah. (Rusminati & Rosida, 2018) menjelaskan bahwa gerakan literasi bertujuan sekolah secara umum adalah untuk mengembangkan karakter siswa agar dapat belajar seumur hidup melalui pengembangan ekosistem literasi sekolah yang diterapkan dalam gerakan literasi sekolah, sementara itu, secara khusus, gerakan literasi sekolah merupakan budaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang dapat meningkatkan keterampilan kewarganegaraan dan literasi, menjadikan sekolah sebagai taman belajar dimana pengetahuan dapat dikelola dengan cara yang menyenangkan dan ramah anak, serta memperkenalkan berbagai pilihan pembaca dan merangkul berbagai strategi membaca untuk mendukung keberlanjutan pembelajaran

Literasi tentu memiliki manfaat yang sangat banyak, terutama ditengah gempuran informasi di era digital. Dapat meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang ada dimedia terutama digital, yang diperoleh dari membaca diantaranya melatih otak dan pemahaman para siswa untuk menganalisis dan berfikir secara kritis, serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan terhadap diri siswa.

Terus terang di negara kita literasi masih sering di anggap sebelah mata, tentu saja hal ini memiliki dampak negatif pada kualitas hidup, sosial, bahkan lingkup ekonomi. Oleh karena itu sebagai penerus bangsa Indonesia kita sebagai pemuda terutama para siswa harus menanamkan dalam diri kebiasaan membaca dan menulis, karena kebanyakan orang belum paham seberapa pentingnya literasi bagi dirinya guna untuk menambah pemahaman dan pemikiran yang luas terhadap isu yang beredar, jika kurangnya keterampilan dalam menganalisis dan menanggapi suatu isu dengan kritis dan wawasan yang luas dapat menimbulkan suatu konflik terhadap apa yang kita analisa karena kurangnya literasi. Faktor yang berdampak pada keterampilan literasi ini sangat dibutuhkan saat ini khususnya di era globalisasi sebagaimana banyak sumber hoax yang beredar, sebagai penerus bangsa pintar-pintar dalam memilih dan memilah informasi. Upaya untuk menghilangkan budaya malas membaca pada siswa seharusnya peran orang tua dan guru sangat penting guna mengontrol keseharian baik disekolah maupun dirumah untuk membiasakan membaca buku ataupun lainnya yang berstandar pada umur siswa.

Sebagai seorang siswa dan juga penerus bangsa Indonesia sebaiknya para siswa lebih giat lagi dalam literasi, kami dapat menyimpulkan bahwasannya banyak terdapat siswa yang kurang minat dalam membacanya, biasanya juga dikarenakan kurangnya pengawasan dari orang tua dan guru terhadap siswa dalam menggunakan teknologi gadget sehingga menyebabkan timbulnya kemalasan siswa untuk membaca dan menulis. Kehadiran era digital ini memiliki pengaruh yang sangat besar khususnya pada siswa, dan juga bisa sekaligus menjadi korban atas era digital ini dikarenakan jika tidak dibatasi penggunaannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun