Mohon tunggu...
Bryan Jati Pratama
Bryan Jati Pratama Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Author of Rakunulis.com

Qu'on s'apprête et qu'on part, sans savoir où on va

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Munajat Malam

24 Juli 2021   02:02 Diperbarui: 24 Juli 2021   07:37 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: naukrinama.com

Doaku kembali ke pangkuan
Dalam wujud keaslian.
Tanpa khianat minta apa-apa,
Dan munajat lama-lama.

Jantung yang masih berdetak
Saat tengadah kedua tangan
Adalah bukti tak terelak
Doaku telah dikabulkan.

Waktu yang tersedia,
Yang ada sebelum diminta.
Nyata merupakan kesempatan,
Memperbaiki kesalahan.
 
Sebagai bentuk terima kasih
Pada semua pemberian
Yang tak terhitung dalam bilangan.

Lalu aku harus minta apa?
Saat aku telah diberikan segalanya.
Selain ampunan,
Atas dosa yang telah kulakukan.

syradh ch.
24.07.2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun