Mohon tunggu...
Bryan Jati Pratama
Bryan Jati Pratama Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Author of Rakunulis.com

Qu'on s'apprête et qu'on part, sans savoir où on va

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kepergian

17 Maret 2019   09:40 Diperbarui: 17 Maret 2019   09:42 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pexels.com

*bait bait ini untuk guru saya. beliau meninggal pagi ini.

Bukan. Bukan sinar mentari yang memulai hari. Tapi kau. Gadis cantik yang hatinya ku singgahi.

Tidak. Singgah tidak berarti sementara. Hanya saat ini. Aku belum tahu seberapa lama aku abadi.

Tapi. Aku takut. Ada waktu. Dimana saat itu. Aku pergi dari hadirku. Sementara aku masih di dalam hatimu.

Lihat. Aku masih disini. Walau tangan lepas dari pelukan. Padamu rindu aku tinggalkan.

Kapan aku benar benar pergi. Tanyamu.

Nanti. Jawaban akan kembali.  Kepada usia. Yang rapuh dimakan senja. Dan segala derita yang dibawanya.

Di dalam surga yang diceritakan ibuku. Dibawah pohon jambu. Kita akan bertemu.

Disana aku menunggu.

Jakarta,09.00
17 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun