   Kediri memiliki wilayah sebesar 1.386,05 Km (138,605 Ha) yang terdiri atas 26 Kecamatan, 1 Kelurahan dan 343 desa.Kabupaten Kediri telah berproses menjadi wilayah yang berkembang dengan memiliki 1.571.555 jiwa didalamnya. Semakin berkembang suatu daerah, maka tingkat mobilisasi semakin bertambah.
Perubahan tata guna lahan merupakan dampak dari beberapa sektor pertumbuhan ekonomi, seperti munculnya pembangunan industri, transportasi dan beberapa fasilitas umum seperti taman serta pembangunan yang akan memperbesar jumlah pergerakan dalam bentuk volume lalu lintas yang bergerak diatas sistem jaringan di wilayah tersebut.
Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kediri sudah menampakkan perubahan yang signifikan, pemerintah Kabupaten Kediri telah membangun berbagai aset dan fasilitas umum.Mulai dari pembangunan Bandara yang sudah direalisasikan (di perkirakan akan beroperasi tahun 2024),selain pembangunan fasillitas umum, pemerintah juga mengupayakan sektor pariwisata.Bisa dilihat di setiap daerah bahkan di setiap kecamatan memiliki wisata yang menjadi ikpnik daerah masing-masing,walaupun dalam beberapa tahun lalu mengalami penurunan hingga dibekukan karena adanya pandemic Covid-19.Namun disisi lain diam diam lembaga daerah menyusun kembali rencana untuk menghidupkan kembali pariwisata di daerah.Karena masyarakat dapat memenuhi kebutuhan keluarganya lewat pariwisata ini.
Dibalik pembangunan yang terus digagas, ada beberapa fasilitas umum yang kurang di perhatikan.Kondisi jala raya yang dirasa menjadi aset public mengalami kerusakan, tetapi belum ada respon cepat dari pemerintah Kabupaten Kediri bahkan lembaga daerah setempat.
Jika dilihat oleh berkembangnya suatu wilayah, tak luput juga dengan permasalahan yang ada dan  problematika yang timbul akibat pembangunan yang tidak memperhatikan dari sisi yang berbeda.Permasalahan yang timbul di kota Kediri terlihat dari beberapa aspek, yaitu
- Aspek ekonomi
- Aspek sosial
- Aspek kesehatan
ASPEK EKONOMI
Pada tahun 2018 Â pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kediri tumbuh sebesar 5,07%, lalu mengalami penurunan menjadi sebesar 5,085 sedangkan pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kediri mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar -2,41%.Dilihat dari presentase tersebut setiap tahun Kabupaten Kediri mengalami penurunan ekonomi yang berlanjut.
Salah satu dampak penurunan ekonomi juga dipengaruhi oleh status pengangguran yang ada di Kabupaten Kediri.angka pengangguran yang ada di Kabupaten Kediri.Angka pengangguran yang semain naik sebesar 2,3% selama pandemic Covid-19.
Pemberdayaan industry kecil merupakan tantangan yag harus diselesaikan di Kabupaten Kediri.Pemanfaatan peran industry kecil yang seharusnya dapat menopang perekonomian Kabupaten Kediri kurang maksimal adaya.UMKM dinilai dapat menjadi upaya dalam meningkatkan perekonomian wilayah karena memiliki imun soal krisis ekonomi.
UMKM di Kabupaten Kediri semua ini memiliki kesulitan dalam permodalan.Selain itu kurangnya SDM di Kabupaten Kediri juga menjadi pokok permasalahan UMKM kurang berkembang.Pelatihan manajemen, standar mutu dan membantu membuka pasar bisa dilakukaan oleh pemerintah dan swasta .
Tak luput dari faktor ekonomi, kemiskinan menjadi efek yang menonjol dari tren penurunan ekonomi ini.Angka kontraksi yang tinggi membuat perekonomian Kabupaten Kediri tidak stabil.Banyak matapencaharian masyarakat harus ikut gulung tikar,tingginya kasus phk yang menyebabkan melonjaknya jumlah penduduk miskin .Dalam beberapa tahun terakhir angka kemiskinan Kabupaten Kediri mulai menurun, hal ini mengartikan progress yang dilakukan berjalan dengan maksimal.
