Mohon tunggu...
Briantama Afiq Ashari
Briantama Afiq Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Kennis n Daad

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Fenomena Nasionalisme Vaksin" Harapan dan Kenyataan Distribusi Vaksin Global

17 September 2021   21:58 Diperbarui: 17 September 2021   22:04 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Benua Afrika salah satu contohnya, yaitu dari klasifikasi total populasi 1,3 miliar manusia, hanya sekitar 2% saja yang telah menerima vaksin dosis pertama (On Racism, Inequalities and the Emergence of Vaccine Apartheid, n.d.).

Ketika hal tersebut terjadi, negara-negara kaya seakan memberikan harapan dengan menjanjikan distribusi vaksin lebih banyak dan adil ke negara miskin atau berkembang sehingga mengakibatkan manusia di negara miskin akan menunggu lebih lama lagi untuk vaksinasi, bahkan bertahun-tahun. 

Mau tidak mau negara miskin lebih memperhatikan organisasi Covax, yaitu organisasi distribusi pasokan vaksin yang memberikan akses adil, inovatif, akuntabilitas dalam menangani perawatan maupun vaksinasi Covid-19 bagi negara miskin.

Namun, permainan monopoli global tentunya dapat menghambat tujuan Covax, padahal Covax adalah organisasi di bawah koordinasi WHO sekalipun. Bukti nyata bahwa kapitalisasi farmasi global mempunyai peran sentral untuk memonopoli "apartheid vaksin". 

Kita harus segera berbenah melawan "apartheid vaksin" rasisme, ketidakadilan, ketimpangan, dan imperialisme. Pemerintah dan perusahaan harus mengesampingkan "nasionalisme buta" agar tercipta kerja sama antar negara untuk menanggulangi pandemi dalam skala global. Selain itu, pentingnya pengetahuan vaksin bagi negara miskin secara teknis, tidak pragmatis agar mampu berdikari menangani diskriminasi ini, walaupun terkesan utopis.

REFERENSI

Furneaux, M. D., Rosa. (n.d.). A Covid-19 vaccine apartheid would endanger us all. Quartz. Retrieved August 27, 2021, from QZ

On racism, inequalities and the emergence of vaccine apartheid: Notes of a vaccine trial volunteer. (n.d.). Identities Journal Blog. Retrieved August 27, 2021, from Identities Journal

Opinion: Vaccine apartheid shows that, once again, the free market has failed. (2021, August 7). The Independent. Independent

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun