Mohon tunggu...
Laras Ayu
Laras Ayu Mohon Tunggu... Writer

Parenting Tips | Kids Speech Development | Book, Movie, Drama Review |

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Kehilangan Identitas dan Postpantrum Depression

31 Mei 2025   11:01 Diperbarui: 31 Mei 2025   11:01 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ibu dengan PPD (sumber : gettyimages/JustinPaget))

Dimensi Psikologis yang Mendalam

Kehilangan identitas pada ibu melibatkan proses psikologis yang kompleks yang perlu dipahami secara mendalam:

1.Disintegrasi Konsep Diri
Secara psikologis, konsep diri terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait: self-image (gambaran diri), self-esteem (harga diri), dan ideal self (diri ideal). Ketika menjadi ibu, terjadi disintegrasi atau keterputusan antara komponen-komponen ini.
Misalnya, self-image Anda mungkin berubah dari "wanita karier yang mandiri" menjadi "ibu yang lelah dan bingung." Sementara itu, ideal self Anda masih terpaku pada citra "ibu sempurna yang bisa mengatur segalanya." Ketidaksesuaian ini menciptakan distress psikologis yang intens dan berkontribusi pada gejala depresi.

2.Cognitive Dissonance dan Konflik Internal
Cognitive dissonance terjadi ketika ada ketidaksesuaian antara keyakinan, nilai, atau sikap yang berbeda. Sebagai ibu baru, Anda mungkin mengalami konflik antara keyakinan "ibu harus bahagia dengan bayinya" dengan kenyataan "aku merasa tertekan dan kehilangan."
Konflik internal ini menciptakan ketegangan psikologis yang besar. Otak berusaha mengurangi dissonance dengan cara yang tidak selalu sehat, seperti menyalahkan diri sendiri atau menekan perasaan negatif. Proses ini dapat memperburuk gejala PPD karena energi mental terkuras untuk mengatasi konflik yang tidak terselesaikan.

3.Fragmentasi Memori Episodik
Penelitian neurosains menunjukkan bahwa stres kronis dan perubahan hormonal dapat mempengaruhi memori episodik---ingatan tentang pengalaman personal yang membentuk identitas. Anda mungkin merasa sulit mengingat atau terhubung dengan pengalaman masa lalu yang pernah memberikan makna dan kebahagiaan.
Fragmentasi ini membuat Anda merasa terputus dari "diri yang dulu," seolah-olah masa lalu adalah milik orang lain. Hilangnya kontinuitas naratif tentang diri sendiri dapat menyebabkan perasaan kosong dan kehilangan arah yang mendalam.

Gejala PPD yang Terkait Kehilangan Identitas

Kehilangan identitas manifestasinya dalam gejala PPD yang spesifik:

1.Kesedihan yang tidak dapat dijelaskan: Menangis tanpa alasan jelas karena merasa kehilangan koneksi dengan diri sendiri
2.Kecemasan berlebihan: Kekhawatiran tentang kemampuan sebagai ibu atau apakah akan "kehilangan diri selamanya"
3.Kesulitan berikatan dengan bayi: Ketika terputus dari identitas, sulit juga membentuk ikatan emosional dengan si kecil
4.Pikiran negatif berulan "Aku tidak akan pernah menjadi diriku lagi" atau "Aku ibu yang buruk"

Dalam kasus yang lebih serius, kehilangan identitas dapat memicu pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi. Ini adalah tanda PPD berat yang membutuhkan intervensi profesional segera.

Langkah Menuju Pemulihan

Memahami bahwa kehilangan identitas adalah bagian normal dari transisi menjadi ibu adalah langkah pertama menuju pemulihan. Penting untuk memberikan waktu bagi diri sendiri untuk beradaptasi dengan identitas baru yang mengintegrasikan peran keibuan dengan aspek diri lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun