Mohon tunggu...
Arif Susila
Arif Susila Mohon Tunggu... Ilmuwan - Menjalani Hidup

Peneliti Balitbangtan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peran Penting Pupuk Organik di Dalam Tanah

31 Maret 2021   12:38 Diperbarui: 31 Maret 2021   13:31 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.hgtv.com/outdoors/gardens/planting-and-maintenance/going-green-organic-fertilizer

Pendahuluan

Dampak dari penggunaan pupuk anorganik adalah menghasilkan peningkatan produkstivitas tanaman yang cukup tinggi. Akan tetapi penggunaan pupuk anorganik dalam jangka yang relatif lama umumnya berakibat buruk pada kondisi tanah. Tanah menjadi cepat mengeras, kurang mampu menyimpan air dan cepat menjadi asam yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas tanaman. Selai itu dampak negatip dari penggunaan pupuk kimia antara lain berupa pencemaran air, tanah, dan hasil pertanian, gangguan kesehatan petani, menurunya keanekaragaman hayati, ketidak berdayaan petani dalam pengadaan bibit, pupuk kimia dan dalam menentukan komoditas yang akan ditanam

Penggunaan pestisida yang berlebih dalam kurun yang panjang, akan berdampak pada kehidupan dan keberadaan musuh alami hama dan penyakit, dan juga berdampak pada kehidupan biota tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya ledakan hama penyakit dan degradasi biota tanah. Penggunaan pupuk kimia yang berkonsentrasi tinggi dan dengan dosis yang tinggi dalam kurun waktu yang panjang menyebabkan terjadinya kemerosotan kesuburan tanah karena terjadi ketimpangan hara atau kekurangan hara lain, dan semakin merosotnya kandungan bahan organik tanah.

Untuk mengatasi masalah tersebut diatas salah satu solusinya adalah dengan penggunaan pupuk organik dalam bidang pertanian. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah ( Permentan Nomor 70, 2011)

Sumber Pupuk Organik

Pupuk organik dapat berasal dari berbagai jenis bahan organik. Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia/hara yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi. Komposisi hara dalam pupuk organik sangat tergantung dari sumbernya. Menurut sumbernya, pupuk organik dapat diidentifikasi berasal dari pertanian dan nonpertanian. Dari pertanian dapat berupa sisa panen dan kotoran ternak. Sedangkan dari non pertanian dapat berasal dari sampah organik kota, limbah industri dan sebagainya. Pembagian sumber bahan dasar kompos secara lebih detail disajikan dalam Tabel 1. Bahan organik dari berbagai sumber ini sering dikomposkan terlebih dahulu untuk meningkatkan mutu nutrisinya.

Sumber : Simanungkalit R.D.M dkk, 2006
Sumber : Simanungkalit R.D.M dkk, 2006
Peran Pupuk Organik

Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Pupuk organik atau bahan organik tanah merupakan sumber nitrogen tanah yang utama. Bahan/pupuk organik dapat berperan sebagai “pengikat” butiran primer menjadi butir sekunder tanah dalam pembentukan agregat yang mantap. Keadaan ini besar pengaruhnya pada porositas, penyimpanan dan penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu tanah. Bahan organik dengan C/N tinggi seperti jerami atau sekam lebih besar pengaruhnya pada perbaikan sifat-sifat fisik tanah dibanding dengan bahan organik yang terdekomposisi seperti kompos. Pupuk organik/bahan organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti: (1) penyediaan hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan mikro seperti Zn, Cu, Mo, Co, B, Mn, dan Fe, meskipun jumlahnya relatif sedikit. Penggunaan bahan organik dapat mencegah kahat unsur mikro pada tanah marginal atau tanah yang telah diusahakan secara intensif dengan pemupukan yang kurang seimbang; (2) meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah; dan (3) dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman seperti Al, Fe, dan Mn.

Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman. Jadi penambahan bahan organik di samping sebagai sumber hara bagi tanaman, sekali gus sebagai sumber energi dan hara bagi mikroba

Pengaruh Pupuk Organik Terhadap Sifat Kimia tanah

Penelitian terkait dengan pengaruh pupuk organik terhadap sifat kimia tanah dilakukan oleh Yuniarti dkk (2020) dengan perlakuan pupuk kompos, pupuk kandang dan pupuk kimia NPK. (tabel 2). Apabila dibandingkan dengan pH tanah awal (5,58) maka nilai pH tanah setelah perlakuan secara keseluruhan mengalami peningkatan termasuk perlakuan A (kontrol) yang tidak diberikan unsur hara sedikit pun. Naiknya pH tanah pada perlakuan A disebabkan oleh tanah yang tergenang. Secara umum penggenangan akan meningkatkan konsentrasi ion OH- sehingga pH tanah yang semula masam menjadi netral. Rata-rata hasil analisis uji statistik nilai kemasaman tanah (pH) meningkat pada perlakuan pemberian pupuk kandang dibanding dengan pemberian kompos jerami padi. Hal ini disebabkan pupuk kandang yang ditambahkan ke tanah akan terdekomposisi lanjut atau termineralisasi melepaskan mineral-mineral berupa kation-kation basa (Ca, Mg, Na, K) yang menyebabkan konsentrasi ion OH- meningkat sehingga mengakibatkan pH naik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun