Mohon tunggu...
Boy Mihaballo
Boy Mihaballo Mohon Tunggu... Seniman -

penulis fiksi-non fiksi, komposer, sutradara, web desainer, videografer, dan yang terpenting seorang amatir yang mencintai aktivitasnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dewan Kesepian

16 September 2015   01:01 Diperbarui: 16 September 2015   01:20 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Jangan terkecoh dengan judul tulisan ini karena jika anda berasumsi bahwa saya sedang membicarakan masalah politik dalam negeri maka anda tidak sepenuhnya benar. Di masa keterbukaan seperti yang kita alami kini memang banyak hal yang bisa dipolitisasi dengan bebasnya. Tetapi sesungguhnya saya tidak sedang berselera membicarakan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, walau dari mereka selalu banyak hal yang bisa ditulis setiap minggunya.

Seperti yang saya tuliskan di atas, bahwa asumsi anda tidak sepenuhnya benar bila mengira muara tulisan ini adalah masalah politik dalam negeri, ini pun bisa diartikan bahwa asumsi tersebut juga tidak seluruhnya salah. Karena seperti yang juga sudah saya tuliskan di paragraf pertama bahwa banyak hal bisa dipolitisasi dengan bebasnya, termasuk dalam memaknai tulisan ini.

Tetapi Dewan apakah yang saya maksudkan sedari awal jika ternyata bukan DPR yang dituju? Tentu saja yang saya maksud adalah Dewan Kesepian. Ini adalah istilah yang umum digunakan untuk menyindir Dewan Kesenian. Tetapi tidak semua Dewan Kesenian itu kesepian, lagi pula saya tidak sedang menggeneralisasi semua Dewan Kesenian itu kesepian. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun