Mohon tunggu...
Boy Daniel Pakpahan
Boy Daniel Pakpahan Mohon Tunggu... Profesional bidang Restoran dan Perhotelan -

life is a blessing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Politik Anti Korupsi

4 Juli 2016   12:59 Diperbarui: 4 Juli 2016   13:03 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.ricpos.com

Adakah partai politik yang anti korupsi? Jika ditanyakan pasti semua parpol akan serempak bernyanyi bahwa mereka mengusung keyakinan akan anti korupsi. Tentunya dengan bermacam-macam jargon dan pastinya menyatakan tekad, janji, pernyataan bahwa partainya menolak korupsi dan segala bentuk antek-anteknya. 

Tetapi kenyataan  yang disajikan adalah banyak sekali para anggota parpol, entah itu sebagai wakil rakyat ataupun sebagai pejabat pemerintahan yang melakukan tindakan korupsi. Jika sudah demikian apa yang parpol tempat mereka bernaung akan lakukan? Kalimat-kalimat merdu berikut ini biasanya akan terucap:

1. Kita lihat dulu hasil penyidikan

2. Kan belum terbukti, nanti kita lihat dulu

3. Kita akan berhentikan kalau sudah terbukti

4. Kita serahkan pada proses hukum  yang berjalan

5. Kita tunggu hasil pengadilan, dll.

Secara umum, parpol biasanya memisahkan diri dari anggotanya yang kedapatan melakukan korupsi. Entah itu dengan memecat anggotanya, memberhentikan anggotanya, membekukan keanggotaan anggotanya, merotasi anggotanya dan banyak macamnya sepak terjang parpol terhadap anggotanya yang kedapatan korupsi.

Tetapi secara garis besar seolah tersirat bahwa parpol ingin mengatakan kalau tindakan korupsi yang dilakukan anggotanya murni tindakan atas nama pribadi anggota tersebut, tidak ada embel-embel parpol. Seolah parpol ingin lepas tangan dan satu-satunya bentuk tanggung jawab "hanya" memecat atau memberhentikan anggotanya sehingga kelak parpol terlihat "menjaga reputasinya" cukup dengan hanya memecat anggotanya saat terbukti melakukan tindakan korupsi.

Kita ambil contoh PD alias Partai Demokrat. Angelina Jolie, eh salah, maksudnya Nazaruddin, Angelina Sondakh, Sutan Bathoegana, Andi Mallarangeng, Jero Wacik, Anas Urbaningrum dan kini Putu Sudiartana. Wow, that's an impressive list! Di situ ada mantan Ketua Umum, anggota DPR, Bendahara Umum dan Menteri! 

Ini bukan kelas sembarangan. Ini high profile corruptor! Tetapi, kalau saya perhatikan, Demokrat tetap pada pendiriannya sebagai partai anti korupsi sedangkan jelas terpampang para koruptor kelas elite datang dari partai ini. Tidak semerta-merta hanya dengan memecat maka parpol bisa "membersihkan diri dari dosa korupsi" yang dilakukan para kadernya, terlebih ketika bertugas sebagai abdi negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun