Mohon tunggu...
Boy
Boy Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Enthusiast

Do what you cant!

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Jangan Buru-buru Beli Smartphone 5G di Indonesia

5 Juni 2019   02:16 Diperbarui: 5 Juni 2019   10:52 3871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Pexels/Daria Shevtsova)

Tahun ini teknologi jaringan seluler generasi kelima atau 5G sudah bisa digunakan secara komersial di Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Inggris. Teknologi yang diklaim sebagai kunci era Internet of Things (IoT) ini mampu menghadirkan akses internet super cepat dan tanpa jeda. Kemajuan ini kemudian mendorong beberapa vendor ponsel dunia merilis smartphone yang mendukung jaringan 5G.

Seperti dikutip dari Kompas.com, vendor ponsel yang telah menjual smartphone 5G pada 2019 termasuk Samsung (Galaxy S10 5G), Xiaomi (Mi Mix 3 5G), Huawei (Mate 20 X), dan Oppo (Oppo Reno 5G). Vendor lain memastikan akan segera menyusul dengan produk ponsel 5G masing-maing, seperti LG (LG V50 ThinQ 5G), Huawei (Mate X), OnePlus (OnePlus 7 Pro), dan ZTE (ZTE Axon 10).

Beberapa smartphone 5G yang telah disebutkan tadi, juga telah hadir di Indonesia melalui situs e-commerce. Terlepas dijual secara resmi atau tidak, nampaknya para penjual smartphone tersebut optimis, bahwa masyarakat Indonesia juga tidak sabar untuk memiliki smartphone 5G. Namun sudah perlukah kita membeli smartphone 5G di Indonesia? Sebelum membahas lebih jauh, mari kita mengenal lebih dulu teknologi 5G.

Apa itu teknologi 5G?

Teknologi 5G adalah jaringan seluler generasi kelima yang menawarkan konektivitas internet lebih cepat dan andal daripada generasi sebelumnya. Teknologi ini mampu menghadirkan kecepatan internet hingga 1 Gbps. Secara sederhana, kita bisa mengunduh video beresolusi tinggi hanya dalam waktu beberapa detik saja.

Hal tersebut dibuktikan saat perusahaan operator seluler asal Amerika Serikat, Verizon, melakukan uji coba jaringan 5G di Minneapolis dan Chicago pada Mei 2019. Kecepatan internet yang diakses mampu menembus 1 Gbps. Namun akses internet super cepat tersebut tidak merata. Hanya di beberapa titik di Chicago, kecepatan internetnya bisa mencapai 1,385 Gbps.

Kemudian ada jenis kecepatan lain dalam 5G yaitu jeda pengiriman data atau latency yang lebih rendah. Jaringan 5G seharusnya menyediakan latensi satu milidetik atau kurang, dibandingkan dengan 20-70 milidetik yang ditawarkan jaringan 5G saat ini. 

Misalnya saat peluncuran 5G di Inggris pada akhir Mei 2019 oleh operator seluler asal Inggris, EE Limited, latency yang diterima sekitar 20 milidetik. Masih butuh waktu hingga satu dekade bila ingin menurunkan angka latency hingga 10 milidetik.

Hal ini menjadi perhatian karena semakin rendah latency yang terjadi, maka akan membantu pemrosesan data secara real time. Jaringan dengan latency rendah bermanfaat untuk perangkat yang membutuhkan perintah instan. 

Misalnya seperti bermain video game yang didukung oleh layanan berbasis cloud, permainan akan menjadi lebih responsif. Kemudian jaringan 5G latency rendah juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan kendaraan tanpa sopir, robot bedah, live streaming VR, dan masih banyak lagi.

Uji coba 5G di Indonesia baru dimulai pada 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun