Kemacetan parah sejak pagi pukul 05.30 wib hingga pukul 9.30 wib Jumat, (28/02/2025). Terlihat di lokasi tidak ada satu pun petugas Dinas Satpol PP dan petugas dari dinas perhubungan Kota Tangerang Selatan yang biasanya selalu berjaga dan mengatur lalu lintas di kawasan Pasar Serpong Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan
Salah satu pedagang Nurul, mengungkapkan sejak dini hari belum terlihat petugas dari dinas Satpol PP dan Dishub terlihat berjaga dan mengatur kemacetan yang sepatutnya tidak terjadi seperti itu.
" Ya saya sejak dini hari berdagang tapi belum melihat ada petugas yang mengurusi kemacetan ini atau ini jelang masuk bulan puasa ya," kata Nurul (39).
Seperti diketahui, jalur akses Pasar Serpong adalah arah bagi pemilik kendaraan roda dua dan roda empat yang ingin menuju ke arah BSD City dan Summarecon Gading Serpong, pasalnya banyak warga Tangerang Selatan memilih jalur tersebut dianggap sebagai jalur akses jalan menuju Summarecon Gading Serpong dan Tangerang Kota tercepat dibandingkan jalur Rawa Buntu Serpong Dan BSD
Saya biasa melalui pasar Serpong Mas jika ingin ke kantor , kata Dimas Prabowo
Sebaiknya pemerintah daerah bangun Fly over seperti flyover Pamulang hingga terbagi dua dan layak di lalui tentu kementerian PU harus turun ini merealisasikan program tersebut.
Secara terpisah, tokoh masyarakat Tangerang Selatan sekaligus pengurus APSI Tangsel, Â Puji Iman Jakarsih., SH., MH. berharap di bawah pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masyarakat dan Kota Tangerang Selatan benar benar mendapatkan perhatian khusus untuk kemajuan dan kemakmuran rakyatnya.
"Bapak presiden Prabowo telah membuka mata hati pejabat daerah dan kementerian di bawah kepemimpinan beliau harus peduli dan peka atas kebutuhan rakyat Indonesia seutuhnya," pungkasnya.
Sementara itu Bowiedoang warga Tangsel menuturkan bahwa kemacetan bukan hanya terjadi di pasar Serpong tapi setiap hari disetiap sekolah kelas menengah keatas di Tangsel, pada jam anter dan jemput  pasti membuat kemacetan.
"Jadi sekolah tempat pendidikan namun, namun belum berhasil mendidik para orang tua atau pengantar  agar tidak membuat jalan macet", ujarnya.
Sebagai contoh kendaraan keluar masuk dari dan ke sekolah sesuka hati memotong dua lajur jalan, dari pintu sekolah langsung potong jalur ke kanan atau  dari jalur kanan langsung potong masuk ke pintu masuk sekolah, sehingga menambah keruwetan dan kemacetan.
"Petugas sekolahan terkadang tidak mampu mengatur jalur kemacetan dan bisanya sekolah minta bantuan pihak Polsek ataupun Koramil. Apakah bisa lancar, jawabnya tetap macet", celotehnya.
Bowiedoang menambahkan memang belum ada aturannya bahwa anak sekolah tidak boleh diantar, atau pengantar hanya boleh 500 meter  dari pintu masuk sekolah, atau yang boleh masuk hanya bus sekolah, atau kendaraan yang masuk ke sekolah harus dari jalur kiri dan yang keluar dari sekolahan harus belok kiri, tidak boleh memotong 2 jalur jalan.
"Terpikir gak ya oleh pihak pihak yang berwenang, namun untuk sementara  sekolah sudah tidak bikin jalan macet, karena sedang libur puasa", tutup Bowiedoang sambil tersenyum
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI