Mohon tunggu...
M.Abdussalam Hizbullah
M.Abdussalam Hizbullah Mohon Tunggu... Administrasi - mencoba menulis meski tidak berbakat

jika tulisanku ini bermanfaat, bagikan pada orang lain agar manfaatnya tidak terhenti padamu. 😘😘

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjaga Sakinah dalam Keluarga

10 Juli 2019   13:20 Diperbarui: 10 Juli 2019   13:24 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

       Membangun keluarga yang bahagia merupakan impian tiap-tiap pasangan yang berkomitmen untuk melaksanakan perkawinan. Konsep kebahagiaan dalam rumah tangga menjadi salah satu tujan yang sangat diharapkan dapat terwujud dalam kehidupan keluarga. Memiliki suami yang baik baik dalam sikap dan prilakunya, memiliki isteri yang bijak dalam sikap dan prilakunya dan memiliki keturunan yang menjadi kebanggaan dalam keluarga adalah harapan yang diinginkan setiap orang. Bahkan dalam Undang-undang Perkawinan nomor 1 tahun 1974, perkawinan merupakan sebuah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa.

       Berdasarkan pengertian perkawinan menurut undang-undang perkawinan tersebut, salah satu tolak ukur keberhasilan dalam berumah tangga adalah tercapainya kebahagiaan dalam keluarga. Kebahagiaan dalam rumah tangga menjadi satu hal yang sangat penting dalam membangun keluarga agar mejadi keluarga yang kekal.

       Ketika berbicara mengenai kebahagiaan dalam rumah tangga, Islam sudah memiliki bentuk keluarga yang bisa dijadikan pedoman, yaitu keluarga sakinah. Konsep keluarga sakinah yang telah dikenal luas di tengah masyarakat tidak terlepas dari mawaddah dan rahmah. Istilah sakinah, mawaddah dan rahmah menjadi satu kesatuan dalam menginterpretasikan konsep keluarga ideal dalam Islam. Meski demikian, masih banyak orang yang tidak memahami dan mengaplikasikan konsep keluarga sakinah secara baik.

       Secara umum, sakinah dapat diartikan sebagai ketenangan, ketentraman atau kedamaian. Mawaddah dapat diartikan sebagai kasih sayang atau cinta yang meggebu. Sedangkan rahmah dapat diartikan sebagai kelembutan hati atau belas kasih . Dari pengertian sederhana tersebut, kita dapat melihat bahwa sakinah merupakan tujuan dalam membangun keluarga, sedangkan mawaddah dan rahmah adalah pondasi untuk mencapai tujuan (sakinah). Dengan kata lain, untuk memperoleh keluarga yang sakinah, maka mawaddah dan rahmah dalam keluarga harus dibangun terlebih dahulu.

       Dengan rasa cinta dan kasih sayang yang kokoh dalam interaksi keluarga, maka ketentraman dan kedamaian akan dapat dicapai. Ketika kondisi keluarga dalam kondisi yang tentram dan damai, tentu kebahagiaan dalam keluarga akan terwujud. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menjaga sakinah dalam keluarga, maka harus terlebih dahulu membentuk keluarga yang penuh cinta (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah).  Awal mula ketentraman yang akan diraih dalam keluarga adalah dengan memiliki pasangan yang berasal dari spesies yang sama, yaitu sesama manusia yang berlawanan jenis kelamin. Hal tersebut merupakan salah satu kekuasaan Allah bagi umat manusia. Dalam surat ar-Rum ayat 21 Allah berfiman:

Artinya:

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

       Melalui ayat diatas, Allah menyeru kepada manusia bahwa salah satu anugerah yang diberikan Allah kepada manusia adalah dijadikannya pasangan yang berasal dari spesies yang sama. Dengan begitu, maka akan menghadirkan ketentraman, rasa cinta dan rasa sayang. Jadi, pada dasarnya hal yang perlu dilakukan untuk menjaga sakinah dalam keluarga adalah dengan memperkokoh mawaddah (cinta) dan rahmah (kasih sayang) dalam interaksi keluarga. Ketika cinta dan kasih sayang menyelimuti tiap-tiap bagian keluarga, maka interaksi di dalamnya akan terasa tentram. Rintangan dan hambatan yang dihadapi juga akan dapat diatasi bersama yang menghadirkan harmoni dalam rumah tangga. Tawa kecil yang hadir ditengah-tengah keluarga yang muncul dari keharmonisan keluar juga akan menjadi penyemangat kala lelah. Hal itu tentu akan membuat kita bisa selalu rindu pada tempat yang kita sebut sebagai "RUMAH".

Wallahu'allam,

.........................................................

M. Abdussalam Hizbullah

Penghulu - KUA kec. Nasal

Nasal, 10 Juli 2019 M/ 6 Dzulkaidah H

Sumber gambar: google.com

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun