Mohon tunggu...
Michael Boris
Michael Boris Mohon Tunggu... Mahasiswa

finance accounting enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengenal Reksadana : Pilihan Investasi Ramah Mahasiswa

13 Oktober 2025   21:34 Diperbarui: 13 Oktober 2025   21:34 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Ngomongin soal investasi, banyak mahasiswa langsung ciut.

"Investasi? Aduh, itu kan buat orang yang udah kerja!"

Atau, "Mana bisa investasi, uang jajan aja pas-pasan!"

Padahal, di era digital kayak sekarang, investasi udah nggak harus nunggu jadi orang kaya dulu. Kamu bisa mulai bahkan dengan uang sisa nongkrong di kafe.

Dan kabar baiknya,  ada satu jenis investasi yang super ramah untuk mahasiswa, yaitu reksa dana.

Yup, reksadana bukan cuma buat orang kantoran atau investor senior. Dengan modal kecil dan sistem yang mudah, mahasiswa pun bisa mulai menanam uang sambil tetap bisa jajan.

Yuk, kita bahas tuntas kenapa reksa dana cocok banget buat mahasiswa lengkap dengan tips biar investasimu nggak cuma keren di omongan, tapi juga menghasilkan di tabungan.

Apa Itu Reksadana? Versi Mahasiswa Banget

Bayangin kamu dan teman-teman satu kampus patungan buat beli sepatu langka. Karena harganya mahal, kalian sepakat untuk urunan. Nanti kalau sepatu itu laku dijual, kalian bagi hasil sesuai patungan masing-masing.

Nah, reksadana kurang lebih seperti itu. Bedanya, yang dikumpulkan bukan uang untuk beli sepatu, tapi uang investor dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, pekerja, sampai profesional. Uang itu dikelola oleh Manajer Investasi,  yaitu pihak profesional yang tugasnya mengatur strategi supaya dana kamu bisa tumbuh. Mereka bakal menaruh uangmu ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, deposito, atau campuran. Jadi kamu nggak perlu pusing memantau pasar setiap hari. Kamu tinggal duduk manis, belajar, dan sesekali cek aplikasi buat lihat perkembangan investasimu. Simpelnya itu reksadana = kamu nitip uang ke ahlinya untuk diinvestasikan. 

Kenapa Reksadana Ramah Buat Mahasiswa?

Sekarang pertanyaannya, kenapa reksadana bisa disebut investasi ramah mahasiswa?

Yuk, kita bedah alasannya satu per satu.

1. Modalnya Ramah Kantong

Beda dengan beli saham yang kadang butuh modal besar, reksa dana bisa dimulai dengan uang Rp10.000--Rp100.000 aja. Iya, kamu nggak salah baca. Bahkan, modalnya lebih kecil daripada harga kopi kekinian! Jadi, alasan "uang belum cukup buat investasi" udah nggak berlaku. Dengan uang jajan harian, kamu udah bisa mulai jadi investor muda. Bayangin, kalau kamu rutin nabung Rp50.000 per minggu di reksa dana selama kuliah, empat tahun kemudian bisa aja itu berubah jadi jutaan rupiah tergantung performa pasar.

2. Dikelola oleh Ahli

Kamu mahasiswa ekonomi? Atau malah kuliah di jurusan yang nggak ada hubungannya sama keuangan?

Tenang, nggak masalah.

Salah satu keuntungan reksa dana adalah ada profesional yang mengelola uangmu.

Mereka ini punya pengetahuan, pengalaman, dan tim riset yang tahu kapan harus beli atau jual aset tertentu.

Artinya, kamu nggak perlu jago analisis saham atau baca laporan keuangan perusahaan.

Cukup pilih produk reksa dana yang sesuai profil risiko kamu, lalu biarkan manajer investasi bekerja.

3. Bisa Dicairkan Kapan Aja

Mahasiswa kadang punya keuangan yang nggak stabil.

Bulan ini bisa sisa, bulan depan bisa boncos karena tugas, nongkrong, atau liburan.

Nah, reksa dana memberikan fleksibilitas yang pas untuk kondisi ini.

Kamu bisa  menjual (mencairkan) unit reksadana kapan pun jika butuh uang, tanpa harus menunggu jatuh tempo. Prosesnya pun gampang , cukup lewat aplikasi atau platform investasi yang kamu pakai. Biasanya dalam 2--3 hari kerja, uangnya udah balik ke rekeningmu.

Jadi, reksa dana itu nggak ngiket kayak deposito, tapi tetap punya potensi keuntungan lebih besar dari tabungan biasa.

4. Banyak Pilihan Sesuai Kepribadian

Reksa dana punya banyak jenis, dan kamu bisa pilih sesuai gaya hidup dan tingkat "berani" kamu terhadap risiko.

Reksadana Pasar Uang : Cocok banget buat pemula dan mahasiswa yang pengin aman. Isinya deposito dan surat berharga jangka pendek. Risiko kecil, tapi tetap lebih untung dari tabungan.

Reksa Dana Pendapatan Tetap :  Sedikit lebih berani. Uangnya diinvestasikan ke obligasi (surat utang). Cocok buat kamu yang pengin hasil stabil tapi nggak mau deg-degan.

Reksa Dana Campuran: Gabungan saham, obligasi, dan deposito. Risiko sedang, hasil bisa lebih besar.

Reksa Dana Saham: Ini buat yang siap jangka panjang dan tahan fluktuasi. Potensi cuannya tinggi, tapi siap-siap juga lihat grafik naik-turun.

Jadi, reksadana itu fleksibel. Mau yang aman ada, mau yang menantang juga ada.

Intinya, pilih sesuai karakter kamu, bukan ikut-ikutan teman.

5. Praktis dan Serba Digital

Dulu, kalau mau investasi harus datang ke bank atau perusahaan sekuritas. Sekarang? 

Semua bisa dilakukan lewat smartphone.

Ada banyak aplikasi resmi yang sudah diawasi OJK, seperti Bibit, Bareksa, Ajaib, Pluang, atau Tokopedia Investasi. Kamu bisa daftar online, isi data, pilih produk, dan mulai investasi tanpa ribet.

Bahkan, beberapa aplikasi punya fitur auto debit, jadi kamu bisa nabung otomatis tiap bulan tanpa mikir.

Cocok banget buat mahasiswa yang kadang "lupa" atau "mager" nyisihin uang.

Tips Investasi Reksadana untuk Mahasiswa

Oke, sekarang kamu udah tahu kenapa reksadana cocok banget buat mahasiswa.

Tapi sebelum buru-buru klik "beli", yuk simak dulu beberapa tips biar langkahmu makin mantap.

1. Kenali Profil Risikomu

Kamu tipe yang panikan lihat nilai turun sedikit, atau santai asal jangka panjang?

Kalau kamu cenderung takut rugi, pilih reksa dana pasar uang dulu.

Kalau kamu berani ambil risiko demi hasil lebih tinggi, baru coba reksa dana campuran atau saham.

2. Mulai Kecil Tapi Konsisten

Nggak perlu langsung besar. Mulai aja dari Rp50.000 atau Rp100.000 per bulan.

Yang penting, rutin dan konsisten. Karena di dunia investasi, waktu dan kedisiplinan jauh lebih berharga dari modal besar tapi setengah-setengah.

3. Gunakan Aplikasi yang Legal dan Diawasi OJK

Pastikan platform yang kamu pilih terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jangan mudah tergiur dengan iming-iming cuan cepat dari aplikasi yang nggak jelas. Ingat, investasi itu bukan lomba cepat kaya, tapi maraton menuju masa depan.

4. Jangan Langsung Panik Saat Nilai Turun

Reksa dana (terutama jenis saham) bisa naik-turun nilainya setiap hari. Itu hal normal.

Jangan langsung jual kalau nilainya merah.

Ingat investasi bukan buat sehari dua hari, tapi jangka panjang.

5. Belajar Terus

Investasi itu proses belajar yang nggak ada habisnya.

Ikuti kelas keuangan gratis, baca artikel dari situs terpercaya, atau ikuti akun edukatif di media sosial.

Semakin banyak ilmu, semakin cerdas kamu mengelola uang.

Dari Uang Jajan Jadi Uang Masa Depan

Reksa dana bisa jadi langkah awal mahasiswa untuk belajar mengatur keuangan dan membangun kebiasaan finansial sehat.

Bukan cuma soal "cuan", tapi juga soal mindset bagaimana mengelola uang dengan bijak, sabar, dan terarah.

Coba pikirkan begini kalau kamu bisa menyisihkan Rp100.000 per bulan selama kuliah (4 tahun = 48 bulan), dan hasil rata-rata reksa dana 6--8% per tahun, maka kamu bisa punya tabungan jutaan rupiah saat wisuda.

Nggak cuma siap kerja, tapi juga siap finansial.

Mulai Sekarang, Bukan Nanti

Investasi itu bukan soal siapa yang punya uang paling banyak, tapi siapa yang mulai paling dulu.

Dengan reksa dana, kamu bisa menanam benih kecil yang nanti tumbuh jadi pohon finansial di masa depan.

Jadi, daripada uang jajan habis buat nongkrong atau gacha game, coba sisihkan sebagian buat investasi.

Mulai dari nominal kecil, karena yang kecil tapi konsisten bisa jadi besar kalau kamu sabar.

Ingat, masa depanmu nggak akan berubah kalau kamu cuma mikirin nanti.

Mulailah hari ini, meski cuma dengan Rp10.000. Karena di dunia investasi, yang paling penting bukan seberapa banyak modalmu, tapi seberapa besar niatmu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun