Kalau kamu beli kopi Rp30.000 tiap hari makaÂ
1 bulan (30 hari): Rp900.000
1 tahun: Rp10.800.000
Nah, kalau uang itu kamu investasikan di reksadana pasar uang dengan return 5% per tahun, dalam 5 tahun kamu bisa punya lebih dari Rp60 jutaan. Gila, kan?
Dari "ngopi dikit" tiap hari, bisa jadi modal usaha kecil, atau biaya lanjut kuliah S2 nanti. Bukan berarti kamu harus berhenti ngopi total. Tapi, tahu prioritas itu penting. Kadang, menunda kenikmatan kecil hari ini bisa jadi alasan kamu hidup lebih tenang di masa depan.
Alternatif "Ngopi" yang Lebih Ramah Dompet
Kalau kamu masih pengin ngopi tapi juga pengin nabung, tenang! Â bukan berarti harus hidup hambar tanpa kafeinÂ
Beberapa solusi hemat tapi tetap gaya adalahÂ
- Bikin kopi sendiri di kosan
- Pilih "ngopi bareng" di taman kampus. Â Bawa tumbler sendiri, nongkrong di tempat terbuka, ngobrol gratis, vibes-nya tetap ada.
- Batasi frekuensi, bukan hilangkan total. Misal, kopi cuma 1x seminggu di akhir pekan. Jadi lebih nikmat karena terasa "reward", bukan rutinitas.
Hidup Tentang Memilih
"Skip kopi, nabung dulu" bukan berarti kamu harus jadi pelit. Tapi ini ajakan buat lebih sadar dalam memilih. Kamu boleh menikmati hidup, tapi jangan sampai hidupmu dikendalikan oleh kebiasaan kecil yang tanpa sadar menggerogoti keuanganmu sendiri. Jadi, lain kali saat tanganmu hampir klik "pesan sekarang" di aplikasi kopi favorit, berhenti sebentar. Tanyakan ke diri sendiri apakah kamu benar-benar butuh ini, atau cuma pengin aja?
Kalau jawabannya cuma "pengin," mungkin saatnya skip kopi di kafe dulu dan nabung sedikit lebih banyak. Karena di balik uang yang kamu tahan hari ini, ada rabungan yang sedang kamu bangun pelan-pelan.