Mohon tunggu...
Yosep Suradal
Yosep Suradal Mohon Tunggu... Arsitek - Filosofi Alphabet dan Cerita Untuk Anak Kita.

"Alphabet bukan sekedar huruf, dari A hingga Z. Alphabet adalah Team BooNAZ. Anggotanya 26 makhluk kecil lucu dan pintar. Masing-masing memiliki nama yang tertulis di dada mereka, Boonaz A hingga Boonaz Z. Tinggi badannya hanya 38 cm, bisa mengecil hingga hanya 5 mm, dan Bisa menghilang. Saat tubuh mereka menghilang, kadang-kadang hanya meninggalkan nama-nama mereka. Jadi, kata-kata yang kita baca atau tulis setiap hari, adalah kumpulan beberapa Boonaz yang sedang berdiri, dan mereka sedang menyembunyikan tubuhnya". Tapi sebaliknya, mereka juga kadang-kadang menyembunyikan nama mereka, dan Berkata, "Coba Tebak Siapa Nama Kami".

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

ChatGPT: Boonaz C,E,L,A & Puisi "Tidak Mencela yang Mencela"

29 Mei 2023   21:54 Diperbarui: 29 Mei 2023   22:00 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hak Cipta Ilustrasi Boonaz CELA : Yosep Suradal


Boonaz E mengangguk setuju, "Ya, dengan memahami celaan tersebut, kita bisa mengetahui motif di balik kata-kata tersebut. Ada hikmah yang bisa kita petik darinya."


Boonaz L menambahkan dengan serius, "Betul sekali. Ada alasan yang mendasari seseorang mencela. Mungkin mereka tidak suka dengan apa yang kita lakukan atau mereka sendiri terluka."


Mendengar ini, Boonaz A dengan cepat menyela, "Atau mungkin saja mereka lapar, dan celaan mereka hanyalah ekspresi kelaparan mereka yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lain!"


Semua tertawa lagi, kali ini lebih keras. Mereka saling berhadapan, berbagi tawa yang menyejukkan. Dalam keceriaan mereka, mereka memahami bahwa humor adalah alat yang ampuh untuk meredakan ketegangan dan menghadapi celaan dengan bijak.


Dalam sinar matahari senja yang melambai, empat sahabat itu menghabiskan waktu berharga bersama, merenungkan makna puisi dan menikmati momen kebersamaan. Mereka belajar untuk bertahan tanpa mencela, menggali hikmah dari celaan, dan menyikapinya dengan sikap penuh pengertian.


Akhirnya, mereka berdiri dengan semangat baru dan berkata dengan tawa, "Mari kita hadapi dunia dengan humor! Kita tidak perlu merespons celaan dengan marah, tapi kita bisa melawannya dengan senyuman."


Selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun