Mohon tunggu...
Bonita Simanjuntak
Bonita Simanjuntak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komuniaksi 2020

Saya merupakan mahasiswa salah satu universitas swasta di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Menjadi Kontroversi, Apa masalah Dalam Film Super Hero Marvel Yang Satu Ini?

11 November 2022   13:46 Diperbarui: 14 November 2022   21:02 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Okezone Celebrity

Setelah menahan diri selama pandemi, pada tahun 2022 ini dunia perfilman mulai aktif kembali dan tak henti memproduksi berbagai film yang akan menghibur masyarakat.

Marvel Studi menjadi salah satu perusahaan film yang gencar memproduksi film di tahun 2022 ini. Salah Satu film mereka yang akhirnya tayang pada 2022 ini adalah film dengan judul "Doctor Strange in the Multiverse of Madness"

Film ini menceritakan tentang perjalanan salah satu tokoh karakter superhero dalam marvel, yaitu Dr Stranger. 

Secara singkat, film yang dibintangi oleh aktor Benedict Cumberbatch dan  tayang pada 5 Mei 2022 di Indonesia ini akan menampilkan kisah lintas semesta serta upaya tokoh Doctor Strange dalam menghadapi buah tindakannya pada masa lalu.

Perilisan film ini ke bioskop menarik perhatian banyak khalayak terutama penggemar film Marvel. Banyak penggemar yang memberikan tanggapan positif terhadap film ini.


Masyarakat melalui berbagai media ramai memperbincangkan terkait pendapat mereka terhadap film Doctor Strange in the Multiverse of Madness ini. 

Menjadi Kontroversi

Namun pada kenyataannya film ini ternyata menuai kontroversi dari beberapa pihak, salah satunya adalah pemerintah Arab Saudi. 

Arab Saudi melarang penayangan film Doctor Strange kedua ini, sebab dianggap mengandung beberapa hal yang dirasa kurang pantas menurut negara itu. 

Larangan film ini di negara Arab saudi disinyalir karena adanya karakter yang menunjukan LGBT dalam film Doctor Strange in the Multiverse of Madness ini. 

Sumber gambar: Marvel via Pinterest
Sumber gambar: Marvel via Pinterest

Selain menghadirkan beberapa tokoh Marvel lainnya yang memang sudah dikenal publik seperti tokoh Scarlet Witch dan tokoh Wong, dalam film marvel kali ini juga diperkenalkan tokoh superhero baru yang bernama America Chavez.

Film ini menjadi awal debut tokoh America Chavez dalam Marvel Cinematic Universe. Tokoh America Chavez yang diperankan oleh aktris Xochitl Gomez inilah yang digadang-gadang menunjukan  isu LGBT.

Selain pada Arab Saudi, penayangan film ini juga dilarang pada wilayah Kuwait dan Qatar dengan alasan yang sama dengan pelarangannya di Arab Saudi.

Namun, jika dipikir pikir apakah isu LGBT pada film ini sangat mendominasi dan menonjol sehingga menjadi kontroversi terkhususnya di Arab Saudi, Kuwait dan Qatar?

Tanggapan Penonton

Film memiliki potensi untuk membentuk makna, tidak menutup kemungkinan film membuka interpretasi melalui gambar atau audio visual yang disajikan (Astuti, 2022: 63)

Banyak penonton yang memiliki pandangan berbeda dengan pihak-pihak yang menjadikan film ini sebuah kontroversi, bahkan banyak yang tidak tahu bahwa ternyata film ini memiliki adegan atau isu LGBT

"Menurutku filmnya seru-seru aja sih, saya lebih dapat pesan mereka berusaha melaksanakan misi yang semesta-semesta lain itu. Nggak ada yang aneh menurutku," Ungkap Elle, seorang mahasiswa salah satu Universitas di Yogyakarta (09/11/2022)

Sementara itu menurut seorang wanita bernama Ririn yang merupakan pekerja kantoran ada pesan positif yang bisa ditangkap dari film ini  "Kalau masalah LGBT saya kurang tau malah dan ga terlalu peduli juga karena ga mendominasi di film. Pesan yang saya tangkap dan dapat dari film ini lebih ke kita harus bersyukur saha hidup yang dijalani saat ini. Dalam film ini menurut saya keberadaan multiverse bisa dimaknai kalau dalam hidup ini kita punya banyak masa atau versi dalam hidup kita. Jadi ya.. bersyukur aja sama apa yang ada sekarang. jangan menuntut sesuatu yang ada di masa lalu dan jangan juga menuntut sesuatu yang mungkin ada di masa depan." 

Kemudian narasumber ketiga bernama Isda yang bekerja sebagai barista salah satu coffee shop di Yogyakarta menyatakan bahwa pesan yang diperoleh dalam film ini adalah bahwa semua orang mempunyai kesempatan untuk berubah. Pesan ini terlihat dalam film dimana Doctor Strange yang pada semestanya tidak dipercayai lagi akibat perbuatannya yang bermasalah, namun di semesta lain Doctor Strange diberi kesempatan dan dukungan oleh beberapa pihak karena di semesta lain Doctor Strange dianggap berbeda baris sebelumnya

Pada dasarnya, kembali lagi bahwa pesan dalam sebuah film bergantung pada bagaimana menonton menangkap dan memahami pesan tersebut. 

Pada negara timur yang masih tidak mewajarkan hal-hal seperti LGBT, isu LGBT yang terkandung pada sebuah film meskipun sedikit tentu akan menjadi permasalahan serius menurut pemerintah. 

Sementara pada masyarakat umum yang tidak terlalu mengurusi hal tersebut, selama tidak terlalu menonjol maka tidak akan terlalu mendapat perhatian.

Daftar Pustaka

Astuti, R.A. V. (2022). Filmologi Kajian Film. UNY Press:Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun