Mohon tunggu...
Bonaventura Sigit
Bonaventura Sigit Mohon Tunggu... Citizen Journalist

Hanya seseorang yang tertarik menulis berita lempang di sini

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Plengkung Nirbaya Ditutup Total Demi Konservasi, Dishub DIY Sesuaikan Lalu Lintas

16 Maret 2025   13:44 Diperbarui: 16 Maret 2025   13:44 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya (Sumber: Dok Humas Pemda DIY)

Yogyakarta – Plengkung Nirbaya resmi ditutup total mulai Sabtu (15/03/2025) sebagai langkah konservasi dan penyelamatan struktur bangunan. Keputusan ini diambil setelah evaluasi rekayasa lalu lintas Sistem Satu Arah (SSA) menunjukkan bahwa pembatasan akses sebelumnya belum cukup efektif. Penutupan ini dilakukan demi menghindari risiko runtuhnya struktur bangunan yang dapat membahayakan pengendara.

Dilansir laman resmi Pemda DIY, Dinas Kebudayaan DIY menyebut bahwa kondisi Plengkung Nirbaya semakin mengkhawatirkan, sehingga diperlukan kebijakan ekstrem berupa penutupan total.

Tidak hanya sebagai upaya mitigasi terhadap penyelamatan Plengkung Nirbaya saja, namun juga mitigasi terhadap keselamatan manusia dan kendaraan yang sangat mungkin terdampak dari kerentanan Plengkung Nirbaya tersebut. Sehingga perlu dilakukan antisipasi terhadap potensi kejadian yang tidak diinginkan” ujar Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi.

Kondisi Plengkung Nirbaya Mengkhawatirkan

Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan sejak 2015, ditemukan bahwa struktur Plengkung Nirbaya mengalami penurunan hingga 10 cm, munculnya keretakan di berbagai bagian dinding dan lantai, serta sistem drainase yang tidak berfungsi optimal.

"Untuk keperluan memberikan ruang dan waktu yang maksimal untuk pemetaan terhadap kerentanan beserta potensi-potensi kerusakan lainnya maka disarankan untuk segera mungkin mengambil kebijakan penutupan akses masuk dan keluar dari sisi utara maupun selatan dari bangunan ini" papar Dian Lakshmi Pratiwi, dikutip laman Pemda DIY.

Selain faktor usia bangunan dan lingkungan, aktivitas kendaraan yang terus-menerus melewati kawasan ini turut mempercepat degradasi struktur bangunan. Oleh karena itu, penutupan total dilakukan agar tim dapat melakukan pemetaan dan dokumentasi terhadap kerentanan serta potensi kerusakan lebih lanjut.

"Bahwa benar bangunan tersebut secara umum masih terlihat utuh namun terdapat kerentanan yang sangat tinggi. Kerentanan ini tidak bisa hanya dikondisikan pada faktor-faktor yang membebaninya saja tetapi perlu dilakukan upaya penyelamatan terhadap struktur bangunan itu sendiri" jelas Dian Lakshmi Pratiwi.

Dampak dan Penyesuaian Lalu Lintas

Penutupan Plengkung Nirbaya tentu berdampak pada lalu lintas di sekitar Njeron Beteng. Dinas Perhubungan DIY (Dishub DIY) telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kemacetan, terutama di Simpang 4 Gading, Simpang 3 Mantrigawen Lor, dan Simpang 4 Taman Sari.

Dilansir laman Pemda DIY, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DIY, Rizki Budi Utomo, menyampaikan bahwa fase lampu lalu lintas di Simpang 4 Gading telah dikurangi dari 4 fase menjadi 3 fase, serta lampu lalu lintas di lengan utara simpang tersebut dimatikan untuk memperlancar arus.

"Dampak yang lain adalah Simpang 3 Mantrigawen Lor, atau Simpang THR di sisi timur dan Simpang 4 Taman Sari di sisi barat. Artinya, itu ada pengaruh langsung di Simpang Taman Sari yang menggunakan lampu lalu lintas, sehingga akan ada penyesuaian waktu siklus di Simpang 4 Taman Sari" kata Rizki Budi Utomo.

Selain itu, beberapa jalur alternatif telah disiapkan:

  • Kendaraan dari arah timur masih dapat mengakses pintu timur melalui Pojok Beteng Wetan, lalu ke utara melewati Simpang Mantrigawen Lor.
  • Kendaraan dari arah barat dapat melalui Jokteng Kulon, kemudian ke utara menuju Simpang Taman Sari.
  • Simpang 3 Mantrigawen Lor menjadi titik krusial karena belum memiliki lampu lalu lintas dan memiliki geometri jalan yang lebih sempit. Untuk itu, petugas Dishub DIY akan ditempatkan di lokasi ini, terutama saat jam sibuk.

Selain rekayasa lalu lintas, Dishub DIY dan Dishub Kota Yogyakarta juga tengah mengevaluasi kemungkinan penerapan Sistem Satu Arah (SSA) di beberapa ruas jalan dalam Njeron Beteng, termasuk Jalan Wijilan, guna mengurangi dampak dari penutupan Plengkung Nirbaya.

Kami bersama Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta juga akan mengevaluasi jalan-jalan khusus di dalam Njeron Beteng, yang kemungkinan bisa dievaluasi menjadi Sistem Satu Arah (SSA) khusus mobil seperti pada Jalan Wijilan” tambah Rizki Budi Utomo.

Penutupan Total Demi Konservasi Jangka Panjang

Dinas Kebudayaan DIY menegaskan bahwa penutupan ini bukanlah keputusan yang diambil secara mendadak, melainkan hasil kajian panjang sejak 2015. Akumulasi kerentanan yang semakin meningkat menjadi faktor utama kebijakan ini.

"Keputusan penutupan Plengkung Nirbaya bukanlah penilaian cepat sesaat. Pengamatan sudah dilakukan lebih dari 10 tahun. Kerentanan itu tidak berkurang, malah bertambah" ungkap Dian Lakshmi Pratiwi, dikutip laman Pemda DIY.

Karena alasan keamanan, selama proses konservasi berlangsung, akses ke Plengkung Nirbaya benar-benar ditutup secara total, tidak hanya dengan water barrier, tetapi juga dengan standar keamanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun