Mohon tunggu...
Bona gurning
Bona gurning Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bermain Sepak Bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alur Perkembangan Sejarah Filsafat Ilmu dari Masa ke Masa

28 Oktober 2022   21:53 Diperbarui: 28 Oktober 2022   22:51 2228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara historis, filsafat adalah induk ilmu dan dalam perkembangannya ilmu makin terspesifikasi dan mandiri, tetapi karena banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk mencari jawabannya. Filsafat memberikan penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut.

Sementara itu ilmu terus mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya dengan tetap dikritisi secara radikal.

Proses atau interaksi tersebut pada dasarnya adalah bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh sebab itu filsafat ilmu dapat dilihat sebagai upaya untuk menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu, supaya ilmu tidak menganggap rendah filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal. 

Pada dasarnya filsafat ilmu merupakan proses kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ilmu, atau dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya mengkaji dan mendalami mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan atau sanins), baik itu ciri substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan manusia.

Proses pengkajian tersebut tidak dapat dilepaskan dari acuan pokok filsafat yang tercakup dalam bidang ontologi, epistemologi, dan aksiologi dengan berbagai pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh para ahli. 

Memahami filsafat ilmu berarti kita harus memahami seluk-beluk ilmu pengetahuan hingga segi-segi  yang paling mendasar, untuk dipahami pula perspektif ilmu, kemungkinan pengembangannya, serta keterjalinannya antar cabang ilmu yang satu dengan yang lainnya. 

Perkembangan ilmu terbagi dalam beberapa fase, diantaranya Fase Pra Yunani Kuno, Fase Yunani Kuno, Fase Zaman Pertengahan, fase Zaman Renaissance, fase zaman Modern, dan yang terakhir fase Zaman Kontemporer.

Berbicara mengenai kelahiran, keberadaan, dan perkembangan filsafat, dimulai pada awal kelahiran serta kemunculannya tidak dapat dilepaskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada pada muka bumi ini. Filsafat muncul pada masa peradaban Kuno (masa Yunani) atau pada tahun 2000 SM.

Bangsa Babylon yang menetap di sekitaran lembah Sungai Nil (Mesir) dan daerah Sungai Efrat telah mengenal alat pengukur berat, table bilangan berpangkat, table perkalian menggunakan sepuluh jari. Setelah itu filsafat mulai berkembang dari beberapa tahap dan masa sampai sejauh ini dan terus mengalami perkembangan dan mengalai modernisasi mengikuti perkembangan dan alur waktu perjalanan dunia.

Masa Yunani periode filsafat pada masa Yunani ini sangat lah penting dan berpengaruh dalam sejarah peradaban manusia dimuka bumi ini, karena pada saat itu terjadi banyak perubahan pola piker yang ada pada manusia mulai dari mitosentri dan menjadi logo-sentris. 

Pola pikir misosentris ini merupakan pola piker masyarakat yang mengenal dan menjelaskan tentang fenomena dan perubahan alam atau artinya pada zaman ini manusia masih berlandaskan pikiran mengenai para dewa dan berlandaskan mitos mitos yang ada. 

Namun ketika filsafat ini diperkenalkan fenomena fenomena tersebut tidak lagi dipercaya dan mulai berfikir bahwa fenomena alam bukannlah sebagai aktivitas dewa, tetapi sebagai aktivitas alam yang berdasarkan kausalitas.

Dari sebuah penelusuran filsafat Yunani menjelaskan bahwa asal dari kata filsafat. Sekitar pada abad ke IX SM atau sekitar pada abad ke 700 SM, di Yunani, Softhia yang berarti kebiksanana;  Sophia memilikni makna juga berua kecakapan. 

Kata Philoshopos mula mula diperkenalkan dan dipergunakan oleh Heraklitos sekita pada tahun 540 – 480 SM. Sementara pada abad ke 580 – 500 SM kata kata ini telah dipergunakan oleh seorang Pithagoras.

Menurut ahli filsafat (Philoshopos) pada masa kaum sophis dan Socrates memberikan arti dan makna bahwa Philosophein sebagai penugasan secara sistematisnya terhadap pengetahuan teoritis. Philosopia merupakan sebuah perbuatan yang dapat disebut Philosophein, sedangkan Philosophos adalah orang yang melakukan Philosophein. 

Dari kata Philosophia itu timbul kata – kata Philosophie (Belanda, Jerman, Perancis) Philosophy (Inggris). Dan dalam Bahasa Indonesia falsafat (Soerjabrata 1970 dalam Baktiar 2011).

Pada mulanya penduduk di sekitaran laut merah yang memiliki pekerjaan sebagai pedagang dan nelayan memiliki kepercayaan yang dianut berupa berdasarkan kekuatan alam sehingga memiliki anggapan bahwa hubungan manusia dengan sang Tuhan atau Maha Pencipta hanya bersifat formalitas. 

Artinya, kedudukan manusaia terpisahkan oleh Tuhan. Kepercayaan yang bersifat formalitas (natural religio) ini ditentang oleh Homerus dengan dua buah karyannya yang terkenal yaitu berupa Ilias dan Odyseus. 

Kedua karyanya tersebut memuat nilai – niali nilai yang tinggi dalam kehidupan dan bersifat edukatif. Karya homerus ini layaknya berupa wayang purwa di Jawa. Akibatnya, setelah terlahir karya homerus tersebut masyarakat menjadi lebih bersifat kritis dan rasional.. dan pada abad ke-6 SM, muali lah bermunculan para pemikir yang memiliki kepercayaan bersifat rasional dan mulai mengalami pergeseran. 

Yaitu, Tuhan tidak terpisahkan oleh manusia melainkan tuhan menyatu dalam segala kehidupan manusia

Pada sistem natural religion ini manusia sering kali bersifat dan memiliki pemikiran yang terikat oleh rasa dan nilai tradisional. Sementara pada kultural religious ini memungkinkan manusia mengembangkan seluruh potensi dan budayanya dengn bebas sesuai pemikirannya, dan lebih mengedepankan manusia agar lebih dapat mengembangkan pemikirannya untuk menghadapi serta memecahkan berbagai kehidupan alam dengan alam pikirannya.

Setelah mengalami revolusi pemikiran tersebut munculah ahli pertama yang muncul pada sekitaran 625 – 545 SM yaitu Thales, diteruskan oleh Likipos, Democritos, Hipocrates, Euclid, Aristoteles, para ahli piker Yunani tersebut mecoba membuat konsep tentang asal mula alam, yang sebelumnya sudah ada namun konsepnya hanya bersifat mitos. 

Sedangka ahli piker seperti Socrates, Plato, Aristoteles yang hidupnya pada masa Yunani klasik, memiliki arah pemikiran dengan corakl filsafatnya yaitu antroposentris.

Masa Abad Pertengahan masa ini diawali dengan lahirnya filsafat didaerah eropa. Sebagai mana dengan filsafat Yunani yang dipengaruhi oleh kepercayaan maka filsafat atau pemikiran pada abad pertengahan ini tak lepas dari landasan dan dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen.

Artinya pemikiran dan segalah bentuk konsep dipengaruhi oleh ajaran agama. Pemecahan semua persoalan selalu dilandaskan bersarkan atas nilai nilai yang tertuang dalam agama sehingga memiliki corak pemikiran kefilsafatan yang besifatkan atas teosentris.

Pada abad ke 6 Masehi pemikir/ filsuf tersebut mendapatkan dukungan dari Karel Agung sehingga sampai dibentuk dan didirikan sekolah yang memberikan pelajaran mengenai gramatika. Keadaan tersebut mendorong untuk berkembangnya para filsafat pada abad ke-13 mulai berdiri universitas – universitas dan ordo – ordo. 

Dalam ordo ini mereka mengabdikan untuk kemajuan beragam ilmu dan agama. Tidak hanya pada kalangan Kristen saja pada abad ke 9 an sampai abad ke -13 juga muncul beberapa pemikir/ filsul dari kalangan islam seperti al-Kindi, al-Farabi, ibnu sina, al-Ghazali. Ibnu hajar, dll. Pada masa itu dijuluki sebagai periode filsafat skolastik islam. Pada periode itu mengalami perkembangangan yang sangat pesat hingga dijuluki akan masa kejayaan islam.

Akan tetapi setelah jatuhnya kerajaan islam di Granada, Spayol pada tahun 1492. Mulai lah kekuasaan politik barat menjarah ke timur. Suatu prasasti yang sangat besar dalam bidang filsafat. Mereka mentransfer filsafat Yunani sebegaimana yang dilakukan oleh sarjana islam sendiri. 

Para filsuf islam memliki pandanga bahwa filsafat Aristoteles itu benar, Plato dan Al- Quran itu benar mereka memadumadankan perpaduan serta sinkretisme antara agama dan filsafat. Peralihan dari abad pertengahan kea bad modern dalam sejarah filsafat disebut juga sebagai masa peralihan (masa transisi), yaitu munculnya paham Renaissance dan Humanisme yang berlangsung pada abad ke 15-16. 

Muncunya paham ini mengawali pada masa abad modern. Mulailah zaman modern ini mwemiliki peranan ilmu alam kodrat sangat menonjol sehingga memiliki dampak pemikiran filsafat semakin dianggap sebagai pelayan dari teologi,  yaiyu sebagai suatu sarana untuk menentapkan mengenai dalil kebenaran mengenai tuhan yang dapat dicapai oleh akal pikiran manusia.

Masa Abad Modern pada masa ini pemikiran filsafat berhasil menempatkan manusia pada tempat yang sentral dalam pandangan kehidupan sehingga corak pemikirannya antroposentris, yaitu pemikiran tersebut berdasarkan pada pikiran, dan pengalaman yang pernah terjadi. 

Para ahli filsuf menjadi peloro dalam perkembangan filsafat, disini perbedan terlihat jika pada masa abad pertengahan yang menjadi pelopor  perkembangan filsafat adalah seorang tokoh agama, namun pada masa abad modern ini para ahli filsuf tersendiri yang menjadi pelopornya. 

Pemikiran pada abad modern ini berlandaskan atas metode dasar dasar yang logis ilmiah. Pemikiran ini diupayakan agar bisa lebih praktis, artinya pemikiran filsafat diupayakan agar manusia dapat menguasai lingkungan alam dan menggunakan berbagai penemuan ilmiah.

Perkembangan filsafat pada zaman modern ini dapat dikatakan sebagai masa modern, dapat dilihat dari berbagai sisi adanya perubahan perubanh mental yang menunjukkan perbedaan bila dibandingkan dan disandingkan dengan pada abad pertengahan dan sebelum-sebelumnya. 

Paling tidak, perbedaan itu terlihat dalam dua hal yang mencolok dan penting, yaitu, pertama telah berkurang nya cengkraman dari nilai nilai agama terutama kekuasaan gereja yang banyak luntur dan yang kedua bertambah kuatnya ordo-ordo dan otoritas ilmu pengetahuan yang berkembang sangat pesat . 

Russell salah satu ilmuan filsafat menyatakan bahwa penolakan terhadap kekuasaan agama utamannya gereja yang merupakan cri negative dunia modern dimuali lebih awal dari pada menerima otoritas ilmu pengetahuan sebagai postifnya. 

Hingga pada abad ke 19, perkembangan pemikiran filsafat ini muali terpecah belah pemikiran para filsafat menbentuk suatu pemikiran dan kepribadian dari setiap bangsa yang ada pada muka bumi ini. Akhirnya dengan munculnya berbagai aliran dan pemikiran filsafat yang macam macam berakibat tidak terdapat lagi pemikirann filsafat yang mendominasi.

Filsafat kontemporer pada awal abad ke 20 memiliki sifat heterogen. Pada masa kontemporer variasi pemikiran filsafat sangat beragam seperti analisis bahasa, kebudayaan, kritik sosial, metodologi (fenomenologi, heremeutika, strukturalisme) filsafat hidup, filsafat ilmu hinga filsafat perempuan (feminimisme).

Sebagian filsuf pun adalah ahli atau spesialis dalam bidang khusus seperti matematika, fisika, sosiologi, dan ekonomi. Pada masa ini fisika memiliki kedudukan yang sangat penting. Menurut Trout fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur unsur fundamental yang memembentuk alam semesta.  

Dalam masa kontemporer ilmu berkembang lebih pesat dan mengarah ke hal yang lebih spesifik dan beragam.  Ilmu pengetahuan pun berkembang  lebih sintesis antara berbagai bidang ilmu pengetahuan. Hal ini mengakibatkan perkembangan ilmu pengetahuan lebih cepat dan bermanfaat bagi kehidupan banyak orang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun