Mohon tunggu...
Bona gurning
Bona gurning Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bermain Sepak Bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alur Perkembangan Sejarah Filsafat Ilmu dari Masa ke Masa

28 Oktober 2022   21:53 Diperbarui: 28 Oktober 2022   22:51 2228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namun ketika filsafat ini diperkenalkan fenomena fenomena tersebut tidak lagi dipercaya dan mulai berfikir bahwa fenomena alam bukannlah sebagai aktivitas dewa, tetapi sebagai aktivitas alam yang berdasarkan kausalitas.

Dari sebuah penelusuran filsafat Yunani menjelaskan bahwa asal dari kata filsafat. Sekitar pada abad ke IX SM atau sekitar pada abad ke 700 SM, di Yunani, Softhia yang berarti kebiksanana;  Sophia memilikni makna juga berua kecakapan. 

Kata Philoshopos mula mula diperkenalkan dan dipergunakan oleh Heraklitos sekita pada tahun 540 – 480 SM. Sementara pada abad ke 580 – 500 SM kata kata ini telah dipergunakan oleh seorang Pithagoras.

Menurut ahli filsafat (Philoshopos) pada masa kaum sophis dan Socrates memberikan arti dan makna bahwa Philosophein sebagai penugasan secara sistematisnya terhadap pengetahuan teoritis. Philosopia merupakan sebuah perbuatan yang dapat disebut Philosophein, sedangkan Philosophos adalah orang yang melakukan Philosophein. 

Dari kata Philosophia itu timbul kata – kata Philosophie (Belanda, Jerman, Perancis) Philosophy (Inggris). Dan dalam Bahasa Indonesia falsafat (Soerjabrata 1970 dalam Baktiar 2011).

Pada mulanya penduduk di sekitaran laut merah yang memiliki pekerjaan sebagai pedagang dan nelayan memiliki kepercayaan yang dianut berupa berdasarkan kekuatan alam sehingga memiliki anggapan bahwa hubungan manusia dengan sang Tuhan atau Maha Pencipta hanya bersifat formalitas. 

Artinya, kedudukan manusaia terpisahkan oleh Tuhan. Kepercayaan yang bersifat formalitas (natural religio) ini ditentang oleh Homerus dengan dua buah karyannya yang terkenal yaitu berupa Ilias dan Odyseus. 

Kedua karyanya tersebut memuat nilai – niali nilai yang tinggi dalam kehidupan dan bersifat edukatif. Karya homerus ini layaknya berupa wayang purwa di Jawa. Akibatnya, setelah terlahir karya homerus tersebut masyarakat menjadi lebih bersifat kritis dan rasional.. dan pada abad ke-6 SM, muali lah bermunculan para pemikir yang memiliki kepercayaan bersifat rasional dan mulai mengalami pergeseran. 

Yaitu, Tuhan tidak terpisahkan oleh manusia melainkan tuhan menyatu dalam segala kehidupan manusia

Pada sistem natural religion ini manusia sering kali bersifat dan memiliki pemikiran yang terikat oleh rasa dan nilai tradisional. Sementara pada kultural religious ini memungkinkan manusia mengembangkan seluruh potensi dan budayanya dengn bebas sesuai pemikirannya, dan lebih mengedepankan manusia agar lebih dapat mengembangkan pemikirannya untuk menghadapi serta memecahkan berbagai kehidupan alam dengan alam pikirannya.

Setelah mengalami revolusi pemikiran tersebut munculah ahli pertama yang muncul pada sekitaran 625 – 545 SM yaitu Thales, diteruskan oleh Likipos, Democritos, Hipocrates, Euclid, Aristoteles, para ahli piker Yunani tersebut mecoba membuat konsep tentang asal mula alam, yang sebelumnya sudah ada namun konsepnya hanya bersifat mitos. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun