Setiap hari manusia selalu berdoa untuk diberikan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan, tetapi penting juga untuk mencegah dan mempersiapkan diri menghadapi hal-hal terburuk.Â
Mempersiapkannya dapat dengan cara berasuransi, memiliki dana darurat ataupun bentuk keuangan lainnya (Tejasari,2025).
Back up Plan Keuangan
Memiliki perencanaan keuangan kini tak hanya monopoli kalangan berpunya. Literasi finansial yang digaungkan beragam pihak semakin menyadarkan banyak pihak betapa pentingnya pengelolaan keuangan.
Masyarakat dapat mulai membiasakan sisihkan pendapatan untuk menabung. Disusul dengan memulai investasi dari skala modal yang terjangkau. Gabungan keduanya mempercepat akselerasi tujuan keuangan tercapai.
Menabung saja tak disarankan sebab kebutuhan/ situasi tak terduga dalam kehidupan tak ada yang dapat memprediksi.
Selain menabung, seseorang perlu memiliki dana darurat dalam bentuk asuransi jiwa, terutama untuk kepala keluarga.
Agen asuransi yang membantu penulis mengelola perencanaan keuangan dari awal mengedukasi tentang pentingnya sang pemberi nafkah utama wajib terlindungi dengan sebuah asuransi jiwa.Â
Mengapa? Sudah banyak terjadi ketika kepala keluarga pergi meninggalkan dunia selamanya secara tiba-tiba, keluarga yang ditinggalkan kebingungan sebab hilangnya tulang punggung.
Agen asuransi tersebut menyarankan kepada penulis bahwa uang pertanggungan asuransi jiwa yang dimiliki harus mampu menggantikan besarnya penghasilan yang biasanya didapatkan. Menghindari hal-hal yang tak diinginkan terjadi.
Perlindungan dana darurat dalam bentuk asuransi melatih diri untuk menyisihkan setiap bulan dari pendapatan. Penulis melakukan cara ini agar tertib dalam menyisihkan dari pendapatan.Â