Manusia dapat mengendalikan cara mengelola uang, namun kita tak bisa mengendalikan kapan musibah datang. Berasuransi adalah salah satu bentuk kebijaksanaan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dapat dikendalikan. Â
Keputusan bijak hari ini mampu menyelamatkan kehidupan kelak. Filsuf Stoa, Epictetus mengajarkan bahwa kebahagiaan berasal dari menguasai hal-hal yang berada dalam kendali kita.
Dalam konteks finansial manusia mampu mengendalikan keinginan konsumtif, menyiapkan dana darurat, dan membeli polis asuransi termasuk di dalamnya. Sedangkan kehilangan pekerjaan, sakit, atau kecelakaan berada di luar kendali manusia.
Pro(u)teksi finansial menjadi bentuk penerapan nilai Stoik dalam kehidupan modern: bersiap tanpa takut, dan bijak tanpa berlebihan.
Memiliki proteksi finansial bukan berarti manusia khawatir tentang hidup, tapi bijak menghadapi hidup. Dengan pro(u)teksi finansial seseorang dapat menjalani hidup lebih tenang dan produktif tanpa cemas berlebihan.
Kesadaran finansial yang matang akan membuat seseorang lebih bahagia di kemudian hari. Generasi Z yang kreatif, produktif, dan cepat tanggap perlu memahami bahwa merencanakan keuangan bukan berarti menua sebelum waktunya, melainkan menciptakan kebebasan finansial sejak muda.
Penutup
Uang memang bukan segalanya, tetapi hampir segala sesuatu dalam hidup membutuhkan uang.
Asuransi adalah bentuk mencintai diri secara rasional. Melindungi diri dan orang terkasih dari risiko yang tak dapat diprediksi dan di luar kendali.
Dengan kesadaran Stoik manusia dapat belajar untuk fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan: bekerja dengan bijak, mengelola penghasilan, dan mempersiapkan masa depan. Pro/(u)teksi finansial adalah seni menjaga kebahagiaan masa depan agar tetap utuh, bahkan saat badai datang.
Referensi