Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Teacher Ambassador Literasi Finansial Bank SMBC, Teacher Ambassador KOCO School #Batch1, Akademi Guru Influenser #Batch1buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pro/(u)teksi Finansial: Bahagia Kemudian (ala Stoik)

8 Oktober 2025   15:43 Diperbarui: 8 Oktober 2025   15:43 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebetulan penulis memiliki asuransi yang kini sedang menyelenggarakan lomba menulis maraton bekerjasama dengan Kompasiana.

Berikut pengalaman penulis: kala membutuhkan dana segar sebagai tambahan untuk uang muka rumah. Kala itu polis asuransi penulis telah menginjak lebih dari lima tahun. Sang agen sudah menginfokan usai lima tahun berjalan. Asuransi dapat dicairkan dengan mudah.

Kalimat itu penulis ingat dengan baik hingga saat itu tiba. Penulis kekurangan dana untuk menggenapi uang muka kredit kepemilikan rumah. Pencairan investasi unit link asuransi penulis mampu menggenapi kekurangan uang muka (KPR).

Ketika membuka premi asuransi hanya ingin memiliki proteksi finansial. Berasuransi berarti menyiapkan diri terhadap hal-hal di luar kendali kita.

Dikotomi Kendali: Refleksi untuk Generasi Z (Usia 13-28 Tahun)

Kemudahan teknologi digital membuat hidup manusia semakin dimudahkan. Manusia dapat memegang kendali kehidupan lewat jari-jari pada ponsel.

Media sosial (medsos) menjadi teman untuk generasi Z. Beragam konten mereka produksi di medsos.

Melalui medsos juga mereka memeroleh penghasilan. Membuat konten Instagram/ TikTok/ Youtube, berjualan daring, menjadi pembawa acara live shopping, hingga bekerja sebagai desainer digital lepas.

Di balik gaya hidup kreatif dan fleksibel itu justru banyak dari mereka yang belum memikirkan proteksi finansial. Padahal banyak dari mereka meski masih berusia muda sudah memiliki penghasilan berlimpah.

Penghasilan berlimpah justru membuat mereka tergoda untuk hidup hedon. Habis untuk konsumsi gaya hidup dan mengikuti tren, bukan untuk membangun proteksi finansial jangka panjang.

Risiko kehidupan tidak mengenal usia. Kesehatan dapat menurun dan penghasilan dapat tetiba terjun bebas. Di sinilah pentingnya memahami prinsip dikotomi kendali dari filsafat Stoa: ada hal-hal yang dapat dikendalikan dan ada yang tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun