Pagi telah pergi bersama hilangnya beberapa embun di tepi daun.
Sementara sang mentari beranjak menuju tempatnya yang paling tinggi.
Dia menyisakan senyum pada sekuntum bunga melati
Yang telah merekah dan menanggalkan satu demi satu mahkotanya.
Kulangkahkan kaki menyusuri lembaran hati yang telah tersusun rapi.
Setelah semalam kugores luka.
Tetapi sebuah kata, sekumpulan kalimat dan setangkup doa masih berserakan di dalamnya.
Kugenggam tangan dan kutatap lembut bening matamu untuk merapikan semua itu.
Kau memberiku pena untuk menulis kembali menjadi sebuah syair yang mengiringi kebahagiaanku.
Bersamamu di sepanjang akhir pekan ini.
Solo.17.05.2019